GRC 2025: Menavigasi Masa Depan Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: GRC 2025: Menavigasi Masa Depan Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan

Forbes
DariĀ Forbes
07 Januari 2025 pukul 15.15 WIB
113 dibaca
Share
Matt Hillary adalah seorang ahli keamanan yang telah bekerja selama lebih dari 15 tahun dan saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Keamanan di Drata. Dalam perannya, ia memimpin inisiatif keamanan global, teknologi informasi, serta kepatuhan dan privasi. Saat ini, dunia kepatuhan dan manajemen risiko (GRC) sedang mengalami perubahan besar karena organisasi harus memenuhi standar keamanan dan privasi yang semakin kompleks. Salah satu perubahan utama adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu proses yang biasanya sulit dan memakan waktu. AI diharapkan dapat meningkatkan penilaian risiko, pengumpulan bukti, dan proses audit, sehingga organisasi dapat lebih cepat dan efisien dalam mengelola risiko.
Ke depan, diharapkan bahwa organisasi akan lebih banyak menggunakan pendekatan berbasis data untuk penilaian risiko, mengintegrasikan sumber data eksternal, dan melakukan penyesuaian risiko secara dinamis. Hal ini akan membantu mereka untuk lebih cepat beradaptasi dengan kondisi yang berubah. Selain itu, keamanan, kepatuhan, dan privasi akan semakin saling terkait, mendorong organisasi untuk bekerja sama lebih baik dan menghilangkan batasan antara fungsi-fungsi yang berbeda. Untuk menghadapi tantangan ini, organisasi perlu berinvestasi dalam teknologi, pelatihan, dan keterampilan manusia agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang akan datang.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Matt Hillary dan apa perannya di Drata?
A
Matt Hillary adalah Wakil Presiden Keamanan dan CISO di Drata, yang memimpin inisiatif keamanan global, TI, GRC, dan privasi.
Q
Apa yang dimaksud dengan GRC dalam konteks artikel ini?
A
GRC adalah singkatan dari Governance, Risk, and Compliance, yang mencakup pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap regulasi, dan tata kelola organisasi.
Q
Bagaimana AI diharapkan dapat mempengaruhi manajemen risiko?
A
AI diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam penilaian risiko serta mengotomatiskan proses pengumpulan bukti dan audit.
Q
Apa tantangan yang dihadapi organisasi dalam mengadopsi AI?
A
Organisasi harus menghadapi tantangan etika dan privasi dalam penggunaan AI, termasuk memastikan sistem AI tidak bias dan transparan.
Q
Mengapa penting bagi organisasi untuk berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan?
A
Investasi dalam teknologi dan pelatihan penting untuk mempersiapkan organisasi menghadapi tantangan GRC di masa depan dan meningkatkan kolaborasi antar fungsi.

Rangkuman Berita Serupa

Mengamankan Investasi AI: Menavigasi Tiga Imperatif KeamananForbes
Teknologi
2 bulan lalu
43 dibaca
Mengamankan Investasi AI: Menavigasi Tiga Imperatif Keamanan
Di Tengah Serangan Siber Rekor, Keamanan Identitas Adalah Kewajiban Bagi PerusahaanForbes
Teknologi
3 bulan lalu
76 dibaca
Di Tengah Serangan Siber Rekor, Keamanan Identitas Adalah Kewajiban Bagi Perusahaan
Tata Kelola AI Pada Tahun 2025: 
Prediksi Ahli Tentang Etika, Teknologi, dan HukumForbes
Teknologi
3 bulan lalu
162 dibaca
Tata Kelola AI Pada Tahun 2025: Prediksi Ahli Tentang Etika, Teknologi, dan Hukum
Menaklukkan Ketidakpastian: Membangun Kemampuan Unik untuk Ketahanan yang KuatForbes
Bisnis
3 bulan lalu
60 dibaca
Menaklukkan Ketidakpastian: Membangun Kemampuan Unik untuk Ketahanan yang Kuat
Keamanan Siber di 2025: Peran CISO yang Berkembang, Regulasi Baru, dan LainnyaForbes
Teknologi
4 bulan lalu
49 dibaca
Keamanan Siber di 2025: Peran CISO yang Berkembang, Regulasi Baru, dan Lainnya
Di Mana Posisi AI Saat Ini Dalam GRC: Penjelasan tentang Co-Pilot dan Agen AIForbes
Teknologi
4 bulan lalu
63 dibaca
Di Mana Posisi AI Saat Ini Dalam GRC: Penjelasan tentang Co-Pilot dan Agen AI