Courtesy of YahooFinance
Tencent Holdings Ltd., sebuah perusahaan media sosial dan game asal Tiongkok, mengalami penurunan nilai saham di pasar AS setelah Departemen Pertahanan AS menyebutnya sebagai perusahaan militer Tiongkok. Dalam daftar yang dirilis, Tencent bersama beberapa perusahaan lain seperti CATL dan Autel Robotics, dicap sebagai entitas militer Tiongkok. Meskipun pencantuman ini tidak langsung mengakibatkan sanksi, hal ini dapat mengurangi minat perusahaan AS untuk berbisnis dengan mereka. Tencent menyatakan bahwa pencantuman ini adalah kesalahan dan menegaskan bahwa mereka bukan perusahaan militer.
Baca juga: Tencent Mempercepat Pengeluaran AI Setelah Penjualan Tumbuh Paling Cepat dalam Beberapa Tahun.
Saham Tencent turun hampir 10% di pasar AS, dan ini merupakan penurunan terbesar dalam hampir tiga bulan. Meskipun menghadapi tantangan dari perlambatan konsumsi di Tiongkok, Tencent tetap menjadi salah satu perusahaan teknologi paling berharga di negara tersebut. Beberapa perusahaan Tiongkok sebelumnya telah berhasil menghapus nama mereka dari daftar ini, dan Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa perusahaan yang terdaftar dapat meminta peninjauan kembali.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan saham Tencent di pasar AS?A
Saham Tencent turun hingga 9,8% di pasar AS setelah dinyatakan sebagai perusahaan militer Tiongkok.Q
Mengapa Tencent dan perusahaan lain dimasukkan dalam daftar militer Tiongkok?A
Tencent dan perusahaan lain dimasukkan dalam daftar militer Tiongkok oleh Departemen Pertahanan AS berdasarkan peraturan yang ditandatangani oleh mantan Presiden Donald Trump.Q
Apa pernyataan Tencent mengenai status mereka di daftar tersebut?A
Tencent menyatakan bahwa mereka bukan perusahaan militer dan menganggap pencantuman nama mereka sebagai kesalahan.Q
Siapa yang mengeluarkan daftar perusahaan militer Tiongkok?A
Daftar perusahaan militer Tiongkok dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.Q
Apa yang dilakukan beberapa perusahaan Tiongkok untuk menghapus nama mereka dari daftar tersebut?A
Beberapa perusahaan Tiongkok, seperti Xiaomi, berhasil mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menghapus nama mereka dari daftar tersebut.