Courtesy of YahooFinance
Diskon imbal hasil antara obligasi pemerintah China dan AS telah mencapai rekor baru, yang semakin memperburuk tantangan bagi bank sentral China dalam mendukung nilai yuan. Imbal hasil obligasi China mengalami kenaikan, sementara obligasi AS mengalami penurunan, menciptakan celah sebesar 300 basis poin. Hal ini meningkatkan risiko keluarnya modal dari China, terutama saat yuan mendekati level terendah dalam perdagangan luar negeri. Bank Rakyat China (PBOC) berusaha mendukung pasar mata uang, tetapi ada kemungkinan yuan akan melemah lebih lanjut untuk mendukung ekonomi yang rapuh.
Selain celah imbal hasil, yuan juga tertekan oleh prospek ekonomi yang suram akibat krisis properti yang berkepanjangan dan konsumsi yang lemah. Meskipun PBOC mencoba menjaga stabilitas mata uang, tekanan untuk melemahkan yuan semakin meningkat. Para ekonom memperkirakan bahwa proses ini akan berlangsung secara bertahap, karena pembuat kebijakan masih berusaha menjaga stabilitas mata uang di tengah tantangan ekonomi yang ada.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan diskon yield China terhadap AS meningkat?A
Diskon yield China terhadap AS meningkat akibat rally obligasi pemerintah China dan penjualan obligasi AS.Q
Bagaimana kondisi yuan saat ini di pasar internasional?A
Yuan mengalami tekanan dan telah meluncur ke level terendah dalam perdagangan offshore.Q
Apa dampak dari krisis properti terhadap ekonomi China?A
Krisis properti yang berkepanjangan menyebabkan outlook ekonomi yang suram dan melemahkan konsumsi.Q
Siapa yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di China?A
People’s Bank of China (PBOC) bertanggung jawab atas kebijakan moneter di China.Q
Apa yang diharapkan pasar dari PBOC terkait nilai yuan?A
Pasar mengharapkan PBOC akan melemahkan fixing untuk mengatasi tekanan depresiasi yang meningkat.