Courtesy of YahooFinance
Menurut analis dari Morgan Stanley, pasar saham AS mungkin akan menghadapi tantangan dalam enam bulan ke depan karena meningkatnya imbal hasil Treasury dan penguatan dolar yang menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi. Mereka mencatat bahwa hubungan antara indeks S&P 500 dan imbal hasil obligasi telah berubah menjadi negatif, terutama setelah imbal hasil Treasury 10 tahun melampaui 4,5%. Hal ini dapat mempengaruhi perusahaan yang memiliki banyak eksposur internasional dan berpotensi menekan saham secara keseluruhan.
Meskipun ada kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan kebijakan Federal Reserve yang lebih ketat, analis tersebut memperkirakan bahwa tahun 2025 bisa menjadi tahun yang lebih baik untuk pasar saham, terutama jika ada kebijakan yang mendukung seperti pemotongan pajak. Mereka menargetkan indeks S&P 500 mencapai 6.500 poin dalam 12 bulan ke depan, yang menunjukkan potensi kenaikan sekitar 9%. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa saat ini, pergerakan saham belum cukup luas dan ada kesenjangan antara indeks dan komponen individualnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diprediksi oleh Morgan Stanley tentang ekuitas AS dalam enam bulan ke depan?A
Morgan Stanley memprediksi bahwa ekuitas AS akan menghadapi tantangan dalam enam bulan ke depan karena kenaikan imbal hasil Treasury dan kekhawatiran inflasi.Q
Apa dampak dari kenaikan imbal hasil Treasury terhadap S&P 500?A
Kenaikan imbal hasil Treasury dapat menyebabkan korelasi negatif dengan S&P 500, yang dapat menekan harga saham.Q
Siapa Michael Wilson dan apa perannya di Morgan Stanley?A
Michael Wilson adalah kepala strategi ekuitas di Morgan Stanley yang memberikan analisis pasar dan proyeksi ekonomi.Q
Apa yang menjadi perhatian utama pasar saham saat ini menurut artikel?A
Pasar saham saat ini khawatir tentang pertumbuhan ekonomi dan kebijakan Federal Reserve yang lebih hawkish dari yang diharapkan.Q
Bagaimana Federal Reserve mempengaruhi kebijakan pasar saham?A
Federal Reserve mempengaruhi kebijakan pasar saham melalui penetapan suku bunga dan pengaturan kebijakan moneter.