Courtesy of InterestingEngineering
Perusahaan OpenStar Technologies yang berbasis di Wellington telah membuat kemajuan besar dalam menyelesaikan prototipe perangkat energi fusi pertama di Selandia Baru. Mereka sedang membangun Levitated Dipole Reactor (LDR), yang menggabungkan pasokan daya baru dan superkonduktor suhu tinggi (HTS) pada elektromagnet yang melayang. Baru-baru ini, mereka berhasil menghidupkan magnet berbentuk donat seberat setengah ton yang disebut Junior, yang akan menjadi komponen utama reaktor fusi prototipe mereka. Magnet ini dilengkapi dengan teknologi yang disebut flux pump dan dirancang untuk menahan tekanan besar agar tidak hancur.
Junior akan beroperasi di dalam ruang vakum dan bertujuan untuk meniru proses fusi yang terjadi di matahari, di mana plasma harus dipanaskan hingga lebih dari 100 juta derajat Celsius. Magnet ini terdiri dari 14 koil non-isolasi yang menggunakan superkonduktor ReBCO dan dirancang untuk menguji integrasi pasokan daya HTS dalam magnet dipol yang melayang. Meskipun kekuatan medan yang dihasilkan belum cukup untuk pembangkit listrik, perangkat ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik untuk energi fusi di masa depan.