Courtesy of SCMP
Penelitian menunjukkan bahwa iklim yang lembap dan hujan di utara Tiongkok lebih dari 2.000 tahun yang lalu berkontribusi pada kemakmuran pertanian dan kesuksesan dinasti Qin dan Han. Para peneliti menemukan bahwa curah hujan di wilayah tersebut sekitar 18 hingga 34 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat curah hujan antara tahun 1951 dan 2015. Kondisi ini berlangsung selama dinasti Qin, yang merupakan dinasti kekaisaran pertama Tiongkok, dan dilanjutkan pada dinasti Han.
Baca juga: Para ilmuwan memperingatkan bahwa China bisa kehilangan 35% dari lahan pertaniannya pada tahun 2100.
Kondisi cuaca yang lembap ini meningkatkan produksi makanan dan mendukung kemakmuran sosial ekonomi pada masa itu. Dinasti Qin memiliki ibu kota di Xianyang, sementara dinasti Han, yang sangat berkuasa, memiliki ibu kota di Changan (sekarang Xian). Penelitian ini menunjukkan bahwa iklim yang stabil dan hangat selama periode tersebut sangat mendukung pertanian berskala besar dan pertumbuhan ekonomi serta populasi di Tiongkok kuno.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh para peneliti tentang iklim di Tiongkok utara lebih dari 2.000 tahun yang lalu?A
Para peneliti menemukan bahwa iklim di Tiongkok utara lebih dari 2.000 tahun yang lalu adalah lembab, yang berkontribusi pada ledakan pertanian.Q
Bagaimana kondisi cuaca mempengaruhi pertanian selama dinasti Qin dan Han?A
Kondisi cuaca yang terus-menerus basah meningkatkan produksi makanan dan berkontribusi pada kemakmuran sosial ekonomi.Q
Apa yang menjadi ibu kota dinasti Qin?A
Ibu kota dinasti Qin adalah Xianyang, yang terletak di provinsi Shaanxi.Q
Mengapa dinasti Han dianggap sangat berpengaruh dalam sejarah Tiongkok?A
Dinasti Han dianggap sangat berpengaruh karena kemajuan budaya dan ekonomi yang pesat serta pengaruhnya terhadap sejarah Tiongkok.Q
Di mana lokasi ibu kota dinasti Han?A
Ibu kota dinasti Han terletak di Changan, yang sekarang dikenal sebagai Xian.