Courtesy of Forbes
Majalah seni baru bernama The AI Art Magazine telah diluncurkan untuk menampilkan karya seni yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI). Edisi pertamanya, yang dirilis pada 6 Desember, berisi 176 halaman karya seni yang dipilih dari berbagai pengiriman internasional. Majalah ini tidak memiliki iklan dan didanai secara independen, dengan tujuan untuk mengeksplorasi masa depan seni AI. Di dalamnya, terdapat wawancara dan esai yang menjelaskan proses kreatif para seniman, termasuk bagaimana mereka menggunakan AI dalam karya mereka.
Seni yang dihasilkan oleh AI telah mengubah cara seniman berkreasi, dengan alat generatif seperti Midjourney dan Dall-E yang memungkinkan siapa saja untuk membuat gambar hanya dengan memasukkan teks. Meskipun beberapa seniman merasa khawatir tentang dampak AI terhadap pekerjaan mereka, penerbit majalah ini, Mike Brauner, mendorong para seniman untuk mengenali dan memanfaatkan teknologi baru ini. Majalah ini juga berencana untuk meluncurkan database online agar lebih banyak seniman dapat memamerkan karya mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tema utama dari majalah The AI Art Magazine?A
Tema utama dari majalah The AI Art Magazine adalah seni yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.Q
Siapa saja juri yang terlibat dalam pemilihan karya seni di majalah ini?A
Juri yang terlibat termasuk Boris Eldagsen, Kevin Esherick, dan Sabine von Bassewitz.Q
Apa yang ingin dicapai oleh Kevin Esherick melalui karyanya?A
Kevin Esherick ingin menciptakan refleksi tentang kesedihan dan kenangan melalui karyanya yang berhubungan dengan kehilangan saudaranya.Q
Bagaimana AI telah mempengaruhi dunia seni menurut artikel ini?A
AI telah mempengaruhi dunia seni dengan memungkinkan siapa saja untuk membuat gambar melalui alat generatif, yang memicu debat di kalangan seniman.Q
Apa rencana masa depan untuk majalah ini?A
Rencana masa depan untuk majalah ini termasuk peluncuran database online untuk menampilkan karya seni dari para seniman.