Courtesy of TechCrunch
Kesehatan pencernaan adalah topik yang penting, meskipun mungkin tidak terlihat menarik. Banyak orang mengalami gejala seperti mual, kembung, atau kram setelah makan. Startup asal Selandia Baru, Alimetry, telah mengembangkan perangkat wearable yang dapat membantu mendiagnosis masalah pencernaan tanpa perlu tes invasif. Alat ini menggunakan elektroda fleksibel yang ditempelkan di perut pasien untuk menangkap aktivitas listrik yang dihasilkan oleh sistem pencernaan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu dokter dalam menentukan diagnosis yang tepat.
Perangkat ini telah diuji di lebih dari 30 rumah sakit di AS, Inggris, dan Selandia Baru, dan telah mendapatkan beberapa persetujuan dari FDA untuk digunakan sebagai alat bantu diagnosis. Meskipun alat ini tidak dapat mendeteksi semua masalah kesehatan pencernaan, ia dapat membantu dokter mempersempit kemungkinan penyebab gejala yang dialami pasien. Alimetry berencana untuk terus mengembangkan produk ini dan memperluas penggunaannya di lebih banyak rumah sakit, dengan harapan dapat membantu lebih banyak pasien di masa depan.