Courtesy of Reuters
Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin oleh Partai Republik sedang mencari informasi dari sekitar 60 manajer aset di AS mengenai keterlibatan mereka dengan kelompok iklim bernama Net Zero Asset Managers (NZAM). Surat yang ditandatangani oleh Ketua Komite Jim Jordan dan Anggota Thomas Massie mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berkolusi untuk mengurangi emisi, meskipun klaim ini dibantah oleh anggota komite dari Partai Demokrat dan perusahaan-perusahaan besar yang terlibat. NZAM adalah kelompok internasional yang memiliki lebih dari 325 anggota dan mengelola dana sebesar Rp 945.59 quadriliun ($57,5 triliun) , dengan tujuan mencapai emisi gas rumah kaca net zero pada tahun 2050.
Surat tersebut juga menyatakan bahwa partisipasi perusahaan dalam NZAM mungkin melanggar hukum antimonopoli AS. Mindy Lubber, CEO dari kelompok advokasi lingkungan Ceres, mengatakan bahwa surat-surat ini menunjukkan upaya untuk mengabaikan risiko iklim, padahal investor seharusnya mempertimbangkan risiko tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab mereka. Ini menunjukkan adanya ketegangan antara upaya untuk melindungi lingkungan dan kepentingan bisnis yang lebih besar.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mengirim surat kepada manajer aset di AS?A
Surat tersebut dikirim oleh Jim Jordan dan Thomas Massie dari Komite Kehakiman DPR AS.Q
Apa itu NZAM dan berapa banyak aset yang dikelolanya?A
NZAM adalah inisiatif internasional dengan lebih dari 325 penandatangan yang mengelola $57,5 triliun.Q
Apa klaim yang dibuat oleh Komite Kehakiman terkait dengan manajer aset?A
Komite Kehakiman mengklaim bahwa manajer aset mungkin telah berkolusi untuk mengurangi emisi.Q
Siapa CEO dari Ceres dan apa komentarnya tentang surat tersebut?A
CEO Ceres, Mindy Lubber, mengatakan bahwa surat tersebut konsisten dengan upaya untuk menyarankan bahwa investor tidak seharusnya mempertimbangkan risiko iklim.Q
Apa tujuan dari inisiatif NZAM?A
Tujuan dari inisiatif NZAM adalah untuk mendukung emisi gas rumah kaca net zero pada tahun 2050.