Courtesy of YahooFinance
Musim laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) telah berakhir, dan perusahaan-perusahaan di industri konstruksi dan layanan pemeliharaan menunjukkan kinerja yang bervariasi. Secara keseluruhan, pendapatan dari 12 saham yang dipantau mengalami penurunan 1,1% dibandingkan dengan perkiraan analis. Namun, beberapa perusahaan seperti Orion dan Limbach menunjukkan pertumbuhan yang baik, meskipun ada yang seperti Tutor Perini yang tidak memenuhi ekspektasi. Orion, misalnya, melaporkan pendapatan sebesar Rp 3.73 triliun ($226,7 juta) , meningkat 34,5% dibandingkan tahun lalu, meskipun sedikit di bawah harapan analis.
Baca juga: Rangkuman Laba Q3: Builders FirstSource (NYSE:BLDR) Dan Sisa Segmen Bahan Konstruksi Rumah
Sementara itu, Limbach juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,8% dan berhasil melampaui ekspektasi. Di sisi lain, Tutor Perini mengalami penurunan yang signifikan, dengan pendapatan hanya naik 2,1% dan jauh dari harapan. Meskipun ada tantangan, beberapa perusahaan seperti Great Lakes Dredge & Dock dan Primoris menunjukkan hasil yang lebih baik dengan pertumbuhan yang kuat. Secara keseluruhan, meskipun ada ketidakpastian di pasar, beberapa perusahaan tetap menunjukkan potensi pertumbuhan yang baik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada kinerja perusahaan konstruksi di Q3?A
Perusahaan konstruksi dan layanan pemeliharaan mengalami kinerja yang lebih lambat di Q3, dengan pendapatan yang tidak memenuhi ekspektasi analis.Q
Siapa CEO dari Orion Group Holdings?A
CEO dari Orion Group Holdings adalah Travis Boone.Q
Apa yang dilaporkan Limbach mengenai pendapatannya?A
Limbach melaporkan pendapatan sebesar $133,9 juta, meningkat 4,8% dibandingkan tahun lalu dan melampaui ekspektasi analis.Q
Mengapa Tutor Perini mengalami kinerja terburuk di antara rekan-rekannya?A
Tutor Perini mengalami kinerja terburuk karena pendapatannya yang hanya meningkat 2,1% dan jauh di bawah ekspektasi analis.Q
Apa yang mempengaruhi pasar saham di tahun 2024?A
Pasar saham di tahun 2024 dipengaruhi oleh pemotongan suku bunga dan kemenangan pemilihan presiden Donald Trump, yang mendorong indeks ke level tertinggi.