Courtesy of Forbes
Pemerintah Ukraina mengalami serangan siber besar-besaran yang diduga dilakukan oleh Rusia, yang mengakibatkan gangguan pada basis data penting negara. Wakil Perdana Menteri Olha Stefanishyna menyatakan bahwa serangan ini adalah yang terbesar dalam waktu dekat dan telah menghentikan sementara kerja dari Daftar Negara yang dikelola oleh Kementerian Kehakiman Ukraina. Mereka sedang berusaha untuk memulihkan sistem dan mengembalikan layanan penting seperti Daftar Status Sipil dan hak atas properti. Proses pemulihan diharapkan dapat dimulai dalam dua minggu.
Baca juga: Ukraina telah memulihkan setengah dari layanan TI yang terkena serangan siber sejauh ini.
Layanan Keamanan Ukraina telah membuka penyelidikan kriminal terkait serangan ini, yang dianggap sebagai kejahatan perang. Mereka mencurigai bahwa kelompok peretas dari intelijen Rusia terlibat dalam serangan ini. Serangan siber terhadap Ukraina meningkat sejak invasi Rusia pada Februari 2022, dengan tujuan untuk mengganggu berbagai layanan, termasuk pasokan listrik dan koneksi internet. Di konferensi NATO baru-baru ini, pejabat Inggris memperingatkan bahwa negara-negara asing kini menggunakan kecerdasan buatan dalam serangan mereka, dan mereka terus memantau tindakan Rusia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada basis data pemerintah Ukraina?A
Basis data pemerintah Ukraina mengalami serangan siber yang besar, yang menyebabkan penangguhan kerja registri negara.Q
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan siber ini?A
Serangan siber ini diduga dilakukan oleh layanan intelijen Rusia, khususnya kelompok peretas GRU.Q
Apa langkah pertama yang diambil untuk memulihkan sistem?A
Langkah pertama adalah memulihkan Daftar Status Sipil Warga Negara dan registri penting lainnya dalam waktu dua minggu.Q
Apa yang dilakukan Pat McFadden di konferensi NATO?A
Pat McFadden memperingatkan bahwa musuh asing kini menggunakan AI dalam serangan mereka dan Inggris sedang memantau Rusia.Q
Apa yang dilakukan SSU setelah serangan siber terjadi?A
SSU segera terlibat dalam upaya untuk menanggulangi serangan siber dan mendokumentasikan kejahatan perang.