Courtesy of Reuters
India kini menjadi pemimpin pasar global untuk penawaran umum perdana (IPO), mengalahkan bursa saham di Amerika Serikat. Pada tahun 2024, nilai IPO di India meningkat sebesar 149% menjadi Rp 302.59 triliun ($18,4 miliar) , berkat pertumbuhan ekonomi yang kuat dan minat investor domestik yang tinggi. Bursa saham di Mumbai, National Stock Exchange, kini menguasai 16,8% pangsa pasar global untuk IPO, menjadikannya lebih besar dibandingkan New York Stock Exchange dan Nasdaq. Para analis memperkirakan bahwa tren positif ini akan berlanjut hingga tahun 2025, tergantung pada kondisi pasar global dan pemulihan ekonomi di China.
Sementara itu, Australia juga mengalami lonjakan besar dalam volume IPO sebesar 294% pada tahun 2024, didorong oleh beberapa kesepakatan besar. Namun, meskipun ada peningkatan, beberapa IPO baru-baru ini di Australia tidak menunjukkan performa yang baik di pasar. Di sisi lain, pasar IPO di China mengalami penurunan yang signifikan, dengan nilai IPO hanya mencapai Rp 218.72 triliun ($13,3 miliar) , hampir 74% lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Para pengamat berharap bahwa langkah-langkah stimulus ekonomi di China dapat meningkatkan minat investor terhadap saham di tahun 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan India menjadi pasar IPO teraktif di dunia?A
India menjadi pasar IPO teraktif karena pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatnya partisipasi investor domestik.Q
Bagaimana kinerja pasar IPO di Australia pada tahun 2024?A
Pasar IPO di Australia mengalami lonjakan 294% pada tahun 2024, didorong oleh beberapa transaksi besar.Q
Apa dampak dari stimulus ekonomi China terhadap pasar saham?A
Stimulus ekonomi China diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong lebih banyak listing perusahaan.Q
Siapa yang mengharapkan peningkatan eksposur terhadap ekuitas daratan China?A
Peihao Huang dari JPMorgan berharap bahwa stimulus ekonomi China akan meningkatkan eksposur terhadap ekuitas daratan.Q
Apa yang terjadi dengan harga saham Digico setelah IPO?A
Setelah IPO, harga saham Digico turun hingga 20% dalam dua hari pertama perdagangan.