India dan Australia mempercerah prospek penjualan saham baru untuk tahun 2025 di Asia Pasifik.
Courtesy of Reuters

Rangkuman Berita: India dan Australia mempercerah prospek penjualan saham baru untuk tahun 2025 di Asia Pasifik.

Reuters
DariĀ Reuters
20 Desember 2024 pukul 06.04 WIB
29 dibaca
Share
India kini menjadi pemimpin pasar global untuk penawaran umum perdana (IPO), mengalahkan bursa saham di Amerika Serikat. Pada tahun 2024, nilai IPO di India meningkat sebesar 149% menjadi Rp 302.59 triliun ($18,4 miliar) , berkat pertumbuhan ekonomi yang kuat dan minat investor domestik yang tinggi. Bursa saham di Mumbai, National Stock Exchange, kini menguasai 16,8% pangsa pasar global untuk IPO, menjadikannya lebih besar dibandingkan New York Stock Exchange dan Nasdaq. Para analis memperkirakan bahwa tren positif ini akan berlanjut hingga tahun 2025, tergantung pada kondisi pasar global dan pemulihan ekonomi di China.
Sementara itu, Australia juga mengalami lonjakan besar dalam volume IPO sebesar 294% pada tahun 2024, didorong oleh beberapa kesepakatan besar. Namun, meskipun ada peningkatan, beberapa IPO baru-baru ini di Australia tidak menunjukkan performa yang baik di pasar. Di sisi lain, pasar IPO di China mengalami penurunan yang signifikan, dengan nilai IPO hanya mencapai Rp 218.72 triliun ($13,3 miliar) , hampir 74% lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Para pengamat berharap bahwa langkah-langkah stimulus ekonomi di China dapat meningkatkan minat investor terhadap saham di tahun 2025.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan India menjadi pasar IPO teraktif di dunia?
A
India menjadi pasar IPO teraktif karena pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatnya partisipasi investor domestik.
Q
Bagaimana kinerja pasar IPO di Australia pada tahun 2024?
A
Pasar IPO di Australia mengalami lonjakan 294% pada tahun 2024, didorong oleh beberapa transaksi besar.
Q
Apa dampak dari stimulus ekonomi China terhadap pasar saham?
A
Stimulus ekonomi China diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong lebih banyak listing perusahaan.
Q
Siapa yang mengharapkan peningkatan eksposur terhadap ekuitas daratan China?
A
Peihao Huang dari JPMorgan berharap bahwa stimulus ekonomi China akan meningkatkan eksposur terhadap ekuitas daratan.
Q
Apa yang terjadi dengan harga saham Digico setelah IPO?
A
Setelah IPO, harga saham Digico turun hingga 20% dalam dua hari pertama perdagangan.

Rangkuman Berita Serupa

JPMorgan memperkirakan biaya perbankan investasi akan meningkat sebesar persentase dua digit tengah pada kuartal pertama.Reuters
Finansial
2 bulan lalu
34 dibaca
JPMorgan memperkirakan biaya perbankan investasi akan meningkat sebesar persentase dua digit tengah pada kuartal pertama.
Valuasi tinggi perusahaan-perusahaan Australia menghadapi ujian pendapatan yang krusial.Reuters
Finansial
2 bulan lalu
50 dibaca
Valuasi tinggi perusahaan-perusahaan Australia menghadapi ujian pendapatan yang krusial.
Para bankir berharap akan kebangkitan IPO pada tahun 2025 seiring dengan menumpuknya daftar perusahaan yang akan go public.Reuters
Finansial
3 bulan lalu
46 dibaca
Para bankir berharap akan kebangkitan IPO pada tahun 2025 seiring dengan menumpuknya daftar perusahaan yang akan go public.
Volume obligasi dolar Asia diperkirakan meningkat 20% seiring dengan meningkatnya kesepakatan di China.Reuters
Finansial
3 bulan lalu
65 dibaca
Volume obligasi dolar Asia diperkirakan meningkat 20% seiring dengan meningkatnya kesepakatan di China.
Pasar di 2024: Rally tinggi Wall Street membuat investor terikat pada ASReuters
Finansial
4 bulan lalu
139 dibaca
Pasar di 2024: Rally tinggi Wall Street membuat investor terikat pada AS