Courtesy of SCMP
Sun Shao-Cong, seorang peneliti kanker terkemuka, telah kembali ke China untuk mendirikan laboratorium imunologi baru di Beijing setelah diteliti oleh pemerintah AS. Selama tiga dekade bekerja di AS, Sun dikenal karena penelitiannya yang inovatif tentang sel T, yang merupakan sel darah putih yang melawan infeksi dan menghancurkan sel abnormal. Dia sebelumnya menjabat sebagai direktur di Pusat Peradangan dan Kanker di Universitas Texas MD Anderson dari 2014 hingga 2022, tetapi dipecat setelah penyelidikan mengenai hubungannya dengan China.
Sekarang, Sun bekerja di Chinese Institutes for Medical Research (CIMR) dan fokus pada penelitian mekanisme molekuler dari kekebalan anti-kanker, autoimunitas, dan penyakit inflamasi. Penyelidikan yang dilakukan oleh NIH dan Departemen Kehakiman AS terkait dugaan spionase ekonomi dan pencurian teknologi dari China telah menimbulkan kontroversi, terutama mengenai masalah profil rasial.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Sun Shao-Cong?A
Sun Shao-Cong adalah peneliti kanker terkemuka yang baru-baru ini kembali ke China setelah bekerja di AS selama tiga dekade.Q
Apa fokus penelitian Sun di lab baru di Beijing?A
Fokus penelitian Sun di lab baru adalah pada mekanisme molekuler kekebalan anti-kanker, autoimunitas, dan penyakit inflamasi, terutama fungsi dan regulasi sel T.Q
Mengapa Sun Shao-Cong kembali ke China?A
Sun Shao-Cong kembali ke China untuk mendirikan lab baru setelah diselidiki oleh pemerintah AS.Q
Apa yang terjadi dengan Sun di MD Anderson?A
Sun dipecat dari posisinya di MD Anderson setelah diselidiki terkait hubungannya dengan China.Q
Apa yang dilakukan NIH dan Departemen Kehakiman terkait penyelidikan ini?A
NIH dan Departemen Kehakiman meluncurkan penyelidikan terkait dugaan espionase ekonomi dan pencurian teknologi dari China.