Courtesy of YahooFinance
Harga minyak naik setelah Kazakhstan berjanji untuk mematuhi kuota produksi OPEC+ dan meningkatnya ekspor minyak mentah AS menunjukkan permintaan global yang kuat. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik hingga 1,9% dan mencapai lebih dari Rp 1.17 juta ($71) per barel. Ekspor minyak mentah AS meningkat 1,8 juta barel minggu lalu, yang merupakan angka tertinggi sejak Juli. Selain itu, laporan menunjukkan penurunan persediaan minyak AS selama empat minggu berturut-turut, yang menunjukkan bahwa permintaan global sedang meningkat.
Baca juga: Minyak Menguat seiring Prospek Pasar yang Lebih Ketat di AS Mengimbangi Kekhawatiran Pertumbuhan
Investor juga menantikan keputusan kebijakan terakhir Federal Reserve tahun ini, yang diperkirakan akan mengurangi suku bunga. Sementara itu, Kazakhstan berencana untuk mematuhi kuota OPEC+ tahun depan, meskipun ada rencana untuk meningkatkan produksi. Pasar Timur Tengah menunjukkan tanda-tanda ketat, dengan harga beberapa jenis minyak meningkat. Meskipun ada ketegangan geopolitik dan harapan untuk produksi yang kuat dari negara non-OPEC+, permintaan dari China yang lemah dapat membatasi kenaikan harga minyak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijanjikan Kazakhstan terkait produksi minyak?A
Kazakhstan berjanji untuk mematuhi kuota produksi OPEC+ pada tahun depan.Q
Bagaimana ekspor minyak AS mempengaruhi permintaan global?A
Ekspor minyak AS yang meningkat menunjukkan adanya permintaan global yang kuat.Q
Siapa Rebecca Babin dan apa perannya dalam artikel ini?A
Rebecca Babin adalah trader energi senior yang memberikan analisis tentang pasar minyak.Q
Apa dampak keputusan Federal Reserve terhadap pasar minyak?A
Keputusan Federal Reserve dapat mempengaruhi harga minyak dan ekspektasi pasar.Q
Mengapa harga minyak Brent penting dalam konteks pasar minyak?A
Harga minyak Brent digunakan sebagai acuan untuk menentukan harga minyak di seluruh dunia.