Courtesy of YahooFinance
Beberapa perusahaan besar seperti Mercedes-Benz, Equinor, dan ArcelorMittal telah memutuskan untuk menghapus label ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) dari pinjaman mereka. Meskipun mereka tetap berkomitmen pada tujuan keberlanjutan, perusahaan-perusahaan ini merasa bahwa mengaitkan pinjaman mereka dengan target ESG tidak lagi memberikan manfaat yang jelas. Misalnya, Mercedes mengubah pinjaman €11 miliar menjadi pinjaman biasa, dan ArcelorMittal juga menghilangkan target ESG saat memperbarui pinjaman mereka. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya perhatian dari bank mengenai keandalan klaim ESG dan kekhawatiran tentang "green-washing," di mana perusahaan mungkin hanya berpura-pura peduli pada isu lingkungan.
Pasar pinjaman yang terkait dengan keberlanjutan ini telah mengalami penurunan, dengan hanya sekitar 20% dari total pinjaman investasi di EMEA pada tahun 2024, dibandingkan dengan 30% pada tahun 2022. Bank-bank kini lebih berhati-hati dalam menetapkan target yang harus dicapai oleh perusahaan, dan banyak perusahaan yang sebelumnya bersemangat untuk mengaitkan pinjaman mereka dengan tujuan keberlanjutan kini sedang menilai kembali keputusan tersebut. Meskipun demikian, beberapa bank besar masih berpartisipasi dalam pembiayaan perusahaan-perusahaan ini, menunjukkan bahwa ada harapan untuk memperbaiki kredibilitas pasar pinjaman yang berfokus pada keberlanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan klaim ESG pada pinjaman perusahaan?A
Beberapa perusahaan kini menjauh dari klaim ESG pada pinjaman mereka karena tantangan baru dan risiko reputasi.Q
Mengapa Mercedes-Benz, Equinor, dan ArcelorMittal menghapus label ESG dari pinjaman mereka?A
Mereka menghapus label ESG karena target sebelumnya dianggap tidak relevan dan ingin menyesuaikan dengan kondisi pasar yang lebih ketat.Q
Apa itu pinjaman berkelanjutan dan bagaimana cara kerjanya?A
Pinjaman berkelanjutan memberikan insentif bagi peminjam untuk mencapai tujuan ESG dengan imbalan biaya bunga yang lebih rendah.Q
Apa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengaitkan pinjaman dengan tujuan keberlanjutan?A
Perusahaan menghadapi regulasi yang lebih ketat dan ekspektasi yang lebih tinggi dari bank terkait indikator kinerja.Q
Bagaimana regulasi baru di Uni Eropa mempengaruhi laporan keberlanjutan perusahaan?A
Regulasi baru memudahkan pemberi pinjaman dan investor untuk mengevaluasi klaim ESG perusahaan berdasarkan data yang nyata.