Courtesy of Reuters
Perusahaan rintisan luar angkasa dari Jepang dan India, yaitu Orbital Lasers dan InspeCity, telah sepakat untuk bekerja sama dalam penelitian penggunaan satelit yang dilengkapi laser untuk menghapus sampah luar angkasa. Mereka berencana untuk mengembangkan sistem yang dapat menghentikan rotasi sampah luar angkasa dengan cara menguapkan bagian kecil dari permukaannya, sehingga memudahkan pesawat luar angkasa untuk melakukan perbaikan. Demonstrasi sistem ini direncanakan akan dilakukan setelah tahun 2027.
Kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk mengatasi masalah sampah luar angkasa yang semakin meningkat, di mana lebih dari 100 perusahaan kini terlibat dalam pasar layanan luar angkasa. Selain itu, Jepang dan India juga sedang bekerja sama dalam misi eksplorasi bulan yang dapat diluncurkan pada tahun 2026. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan komersial antara kedua negara dalam berbagai bidang, termasuk manajemen bencana dan pertanian.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan kolaborasi antara Orbital Lasers dan InspeCity?A
Tujuan kolaborasi antara Orbital Lasers dan InspeCity adalah untuk mempelajari penggunaan satelit yang dilengkapi laser untuk menghilangkan sampah dari orbit.Q
Apa yang dilakukan Orbital Lasers untuk mengatasi masalah sampah luar angkasa?A
Orbital Lasers mengembangkan sistem yang menggunakan energi laser untuk menghentikan rotasi sampah luar angkasa dengan menguapkan bagian kecil dari permukaannya.Q
Kapan Orbital Lasers berencana untuk mendemonstrasikan sistemnya di luar angkasa?A
Orbital Lasers berencana untuk mendemonstrasikan sistemnya di luar angkasa setelah tahun 2027.Q
Apa yang dikatakan panel PBB tentang pengelolaan objek di orbit rendah Bumi?A
Panel PBB menyatakan bahwa tindakan mendesak diperlukan untuk melacak dan mengelola objek di orbit rendah Bumi karena peningkatan cepat dalam jumlah satelit dan sampah luar angkasa.Q
Apa itu misi LUPEX dan siapa yang terlibat di dalamnya?A
Misi LUPEX adalah misi eksplorasi bulan yang direncanakan sebagai kolaborasi antara Jepang dan India, yang dapat diluncurkan paling cepat pada tahun 2026.