Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti baru-baru ini menemukan jejak kaki dinosaurus berusia 106 juta tahun di Korea Selatan yang menunjukkan bahwa dinosaurus kecil ini menggunakan sayapnya untuk berlari lebih cepat, bukan untuk terbang. Jejak kaki tersebut berasal dari spesies dinosaurus yang mirip dengan burung pipit modern, dan memiliki langkah yang lebih jauh dari yang diharapkan untuk ukuran kecilnya. Hal ini membuat para ilmuwan bingung, karena meskipun jejaknya kecil, jarak antar jejaknya cukup besar, mencapai 25 hingga 31 sentimeter.
Baca juga: 47 jejak kaki dinosaurus yang berasal dari 200 juta tahun yang lalu ditemukan di Australia.
Setelah menganalisis jejak tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa dinosaurus kecil ini, yang kemungkinan bernama Dromaeosauriformipes rarus, menggunakan sayapnya untuk membantu berlari dengan cepat. Mereka memperkirakan bahwa dinosaurus ini bisa berlari dengan kecepatan sekitar 38 km/jam. Penemuan ini mendukung teori bahwa perkembangan kemampuan terbang pada dinosaurus tidak terjadi secara langsung, melainkan melalui beberapa spesies yang mengembangkan kemampuan ini secara independen. Penelitian ini membuka jalan untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana dinosaurus awal bergerak sebelum kemampuan terbang mereka berkembang.