Courtesy of TechCrunch
Rantai pasokan perangkat lunak saat ini menjadi sangat rentan, dengan 88% perusahaan menganggap keamanan yang buruk dalam rantai pasokan perangkat lunak sebagai risiko besar. Banyak perusahaan menggunakan komponen open source yang sering kali tidak terawat, dan laporan menunjukkan bahwa 89% kode yang digunakan oleh bisnis mengandung alat open source yang sudah usang. Serangan terhadap rantai pasokan perangkat lunak ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga Rp 1.33 quadriliun ($81 miliar) pada tahun 2026. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah startup bernama Socket telah mengembangkan alat untuk mendeteksi kerentanan dalam kode open source dan memberikan peringatan kepada pengembang saat ada pembaruan.
Socket, yang didirikan oleh Feross Aboukhadijeh, menggunakan teknologi untuk memindai kode dan menemukan aktivitas berbahaya. Mereka juga berkolaborasi dengan AI untuk memberikan ringkasan kerentanan. Dengan meningkatnya penggunaan perangkat lunak open source, pasar keamanan rantai pasokan perangkat lunak diperkirakan akan tumbuh pesat. Socket telah menarik perhatian banyak investor dan pelanggan, serta berencana untuk memperluas timnya untuk meningkatkan dampak dan keamanan dalam pengembangan perangkat lunak.