Courtesy of YahooFinance
Harga emas mengalami penurunan setelah data ekonomi AS yang campur aduk membuat para trader mengambil keuntungan menjelang pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve tahun ini. Emas diperdagangkan sekitar Rp 44.07 juta ($2,680) per ons setelah turun 1.4% pada hari Kamis. Meskipun ada penurunan, emas masih diperkirakan akan mengalami kenaikan mingguan karena ada harapan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga minggu depan. Penurunan biaya pinjaman biasanya menguntungkan emas karena logam mulia ini tidak memberikan bunga.
Menurut laporan dari World Gold Council, harga emas diperkirakan akan naik lebih lambat pada tahun 2025 karena kekhawatiran tentang pertumbuhan dan inflasi di bawah kepemimpinan Donald Trump. Namun, emas telah meningkat lebih dari 30% tahun ini, menjadikannya salah satu tahun dengan kenaikan terbesar sejak 1979. Permintaan yang tinggi dari bank sentral di seluruh dunia dan kebijakan pelonggaran dari Federal Reserve telah mendukung lonjakan harga emas ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga emas setelah data ekonomi AS dirilis?A
Harga emas mengalami penurunan setelah data ekonomi AS yang campur aduk dirilis.Q
Mengapa para trader memutuskan untuk mengambil keuntungan dari emas?A
Para trader mengambil keuntungan karena adanya laporan inflasi yang lebih tinggi dan meningkatnya aplikasi tunjangan pengangguran.Q
Apa yang diharapkan dari pertemuan kebijakan Federal Reserve mendatang?A
Diharapkan bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang.Q
Bagaimana kebijakan suku bunga dapat mempengaruhi harga emas?A
Kebijakan suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung harga emas karena emas tidak memberikan bunga.Q
Apa yang dikatakan World Gold Council tentang prospek harga emas di bawah kepemimpinan Donald Trump?A
World Gold Council menyatakan bahwa prospek harga emas mungkin akan melambat di bawah kepemimpinan Donald Trump karena kekhawatiran pertumbuhan dan inflasi.