Studi mengklaim bahwa AI dapat meningkatkan deteksi kanker payudara sebesar 21%.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Studi mengklaim bahwa AI dapat meningkatkan deteksi kanker payudara sebesar 21%.

TechCrunch
Dari TechCrunch
09 Desember 2024 pukul 20.50 WIB
46 dibaca
Share
Sebuah program skrining payudara di AS menunjukkan manfaat penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pemeriksaan mammografi. Wanita yang menggunakan pemindaian dengan AI memiliki kemungkinan 21% lebih tinggi untuk mendeteksi kanker. DeepHealth, sebuah perusahaan AI yang dimiliki oleh RadNet, melaporkan hasil penelitian yang melibatkan 747.604 wanita selama satu tahun. Mereka menemukan bahwa tingkat deteksi kanker secara keseluruhan 43% lebih tinggi pada wanita yang mengikuti program dibandingkan yang tidak. Beberapa wanita juga memilih untuk menggunakan perangkat lunak AI yang disetujui oleh FDA untuk membantu radiolog mendeteksi masalah dalam hasil mammografi.
Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa 22% dari peningkatan deteksi kanker mungkin disebabkan oleh fakta bahwa pasien dengan risiko lebih tinggi lebih cenderung mendaftar dalam program tersebut. Meskipun demikian, analisis menyimpulkan bahwa 21% peningkatan lainnya berasal dari penggunaan AI dalam meningkatkan tingkat panggilan untuk pencitraan tambahan. Peneliti kini berencana untuk melakukan uji coba terkontrol acak untuk lebih memahami manfaat AI dalam skrining kanker payudara.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diklaim oleh program skrining payudara di AS?
A
Program skrining payudara di AS mengklaim menunjukkan manfaat potensial penggunaan kecerdasan buatan dalam skrining mammografi.
Q
Siapa yang memiliki perusahaan DeepHealth?
A
Perusahaan DeepHealth dimiliki oleh RadNet, sebuah raksasa radiologi.
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian mengenai deteksi kanker?
A
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat deteksi kanker 43% lebih tinggi untuk wanita yang terdaftar dalam program dibandingkan yang tidak.
Q
Apa yang dimaksud dengan bias seleksi dalam konteks ini?
A
Bias seleksi berarti bahwa pasien dengan risiko lebih tinggi lebih mungkin untuk mendaftar dalam program, yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Q
Apa langkah selanjutnya yang diambil oleh peneliti setelah temuan ini?
A
Peneliti berencana untuk melakukan uji coba terkontrol acak untuk lebih mengkuantifikasi manfaat AI dalam konteks ini.

Rangkuman Berita Serupa

Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi — Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta)  untuk mempersonalisasi pengobatan.TechCrunch
Sains
1 bulan lalu
96 dibaca
Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi — Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk mempersonalisasi pengobatan.
Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi. Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta)  untuk mengatasi masalah itu.TechCrunch
Sains
1 bulan lalu
23 dibaca
Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi. Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk mengatasi masalah itu.
Peneliti menggunakan AI untuk memprediksi serangan jantung bertahun-tahun sebelum terjadi dengan menggunakan pemindaian CT.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
121 dibaca
Peneliti menggunakan AI untuk memprediksi serangan jantung bertahun-tahun sebelum terjadi dengan menggunakan pemindaian CT.
Kecerdasan Buatan Meningkatkan Diagnosis Kanker PayudaraForbes
Teknologi
3 bulan lalu
19 dibaca
Kecerdasan Buatan Meningkatkan Diagnosis Kanker Payudara
AI Memungkinkan Kemajuan Besar dalam Kesehatan di Acara JP MorganForbes
Sains
3 bulan lalu
56 dibaca
AI Memungkinkan Kemajuan Besar dalam Kesehatan di Acara JP Morgan
Sedang menjalani Kolonoskopi? Tanyakan kepada Dokter Anda tentang menggunakan Copilot AI.Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
123 dibaca
Sedang menjalani Kolonoskopi? Tanyakan kepada Dokter Anda tentang menggunakan Copilot AI.
Apakah Kecerdasan Buatan Solusi untuk Masalah Kronis dalam Kesehatan?Forbes
Sains
3 bulan lalu
73 dibaca
Apakah Kecerdasan Buatan Solusi untuk Masalah Kronis dalam Kesehatan?