Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Universitas Stanford dan SLAC National Laboratory menemukan bahwa umur rata-rata baterai kendaraan listrik (EV) bisa 40 persen lebih lama daripada yang diperkirakan oleh tes laboratorium standar. Hal ini berarti pemilik EV tidak perlu mengganti baterai atau mobil mereka selama beberapa tahun lebih lama, sehingga keputusan untuk beralih ke kendaraan listrik menjadi lebih menguntungkan. Meskipun biaya baterai telah menurun, mereka masih menyumbang sepertiga dari harga mobil baru, dan pemilik EV khawatir tentang kapan baterai mereka akan habis masa pakainya.
Baca juga: Baterai EV yang bertenaga mencapai 570 Wh/kg energi, tetap 78% kuat setelah 1.000 pengisian.
Dalam penelitian ini, tim menciptakan empat jenis profil pengosongan baterai yang lebih mencerminkan penggunaan di dunia nyata. Mereka menemukan bahwa cara berkendara yang lebih realistis, seperti akselerasi dan pengereman yang sering, justru dapat memperpanjang umur baterai. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan baterai yang lebih baik dari produsen EV dapat membantu menerapkan temuan ini dalam kondisi nyata. Hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat untuk baterai EV, tetapi juga untuk penyimpanan energi dan aplikasi lainnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh peneliti di Stanford University dan SLAC National Laboratory tentang umur baterai kendaraan listrik?A
Peneliti menemukan bahwa umur rata-rata baterai kendaraan listrik bisa bertahan 40 persen lebih lama dari yang diperkirakan oleh pengujian laboratorium standar.Q
Mengapa pengujian baterai kendaraan listrik yang standar dianggap tidak akurat?A
Pengujian standar dianggap tidak akurat karena tidak mencerminkan kondisi nyata penggunaan baterai dalam kehidupan sehari-hari.Q
Apa dampak dari pengujian baterai yang lebih realistis terhadap umur baterai?A
Pengujian yang lebih realistis menunjukkan bahwa baterai dapat bertahan lebih lama dengan pola pengosongan yang mencerminkan perilaku berkendara di dunia nyata.Q
Siapa Simona Onori dan apa perannya dalam penelitian ini?A
Simona Onori adalah profesor asosiasi di Stanford Doerr School of Sustainability yang terlibat dalam penelitian ini dan berkontribusi pada pemahaman tentang pengujian baterai.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Energy.