India berencana untuk menghapus pajak impor etana dan LPG dari Amerika Serikat sebagai bagian dari negosiasi yang lebih luas dengan Washington. Langkah ini diambil untuk mengurangi surplus perdagangan India dan beban tarifnya. India juga sedang mempertimbangkan untuk menghapus pajak impor LNG dari AS dan meningkatkan pembelian bahan bakar dari negara tersebut.
India mengenakan pajak impor sebesar 2,5% untuk etana, propana, dan butana, yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar memasak dan produksi petrokimia. Pada tahun fiskal 2023-24, India mengimpor 18,5 juta ton metrik LPG senilai Rp 171.03 triliun ($10,4 miliar) , sebagian besar dari Timur Tengah. India adalah pembeli etana terbesar kedua dari AS setelah China, tetapi perang dagang AS-China telah meningkatkan tarif dan kemungkinan akan mengurangi impor China.
Reliance Industries adalah pembeli utama etana di India. Meskipun ada rencana untuk meningkatkan impor etana dari AS, para analis mengatakan bahwa ada keterbatasan dalam jangka pendek karena kurangnya kapal, tangki penyimpanan, dan cracker yang memproses gas cair tersebut. Namun, lebih mudah secara logistik untuk mengimpor lebih banyak LPG.