
Seiring popularitas platform seperti TikTok dan Instagram meningkat, banyak kreator dari negara dengan pasar kecil memilih pindah ke kota-kota besar seperti Los Angeles, New York, atau London. Mereka berharap memperoleh pendapatan dan peluang yang lebih besar karena di kota besar terdapat brand yang lebih besar dan program monetisasi yang lebih lengkap. Namun, perpindahan ini menyebabkan banyak masalah di negara asal mereka, mulai dari kehilangan talenta kreatif hingga melemahnya suara budaya lokal.
TikTok, misalnya, hanya menawarkan program pendapatan langsung di delapan negara saja, sementara negara seperti Australia dan Kanada yang menghasilkan pendapatan besar bagi platform ini justru tidak mendapat program serupa. Hal ini membuat kreator di negara-negara ini kesulitan mendapatkan penghasilan yang setara, sehingga mereka terdorong untuk membangun karier di luar negeri, khususnya di pusat-pusat ekonomi kreator global.
Perpindahan kreator top secara ekonomi berpengaruh besar karena mereka juga mempekerjakan tim produksi, manajer, dan staf lainnya. Ketika mereka pergi, seluruh ekosistem pendukung ikut menghilang dari pasar lokal. Ini menyebabkan hilangnya lapangan kerja dan melemahnya industri kreator di tingkat nasional, serta menimbulkan dampak budaya karena suara unik mereka yang merefleksikan identitas dan sudut pandang lokal pun berkurang di kancah global.
Kreator muda yang sedang berkembang pun mendapatkan pesan negatif dari tren ini. Mereka merasa perlu meninggalkan negara mereka agar bisa sukses dan mendapatkan penghasilan yang layak. Kondisi ini memperburuk siklus drainase talenta dan membatasi kemajuan industri kreatif lokal, karena tidak ada cukup mentor atau figur penggerak yang tersisa untuk mendukung generasi berikutnya.
Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan, insentif, dan investasi yang setara seperti yang dilakukan di industri film dan hiburan tradisional. Kreator juga harus lebih berani bersuara dan berorganisasi agar bisa memperjuangkan hak mereka. Tanpa perubahan, pasar kreator dari negara kecil akan terus melemah dan kehilangan potensi besar dalam ekonomi digital global.