
Penelitian LUX-ZEPLIN (LZ) adalah salah satu eksperimen terbesar untuk mencari partikel materi gelap, yang diyakini menjadi sebagian besar materi di alam semesta. Eksperimen ini dilakukan di sebuah fasilitas bawah tanah di Dakota Selatan, Amerika Serikat, menggunakan tabung besar berisi cairan xenon untuk mendeteksi partikel langka yang bertabrakan dengan atom xenon.
Salah satu tujuan utama penelitian ini adalah mencari partikel yang disebut WIMP, yang merupakan salah satu kandidat kuat untuk materi gelap. Selain itu, para peneliti juga berusaha untuk mendeteksi neutrino dari matahari, khususnya jenis boron-8, yang sering menjadi gangguan dalam penelitian materi gelap karena memiliki tanda yang mirip.
Setelah menjalankan eksperimen selama 417 hari, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada tanda yang cukup kuat untuk menyimpulkan adanya WIMP bermassa rendah. Namun, pengamatan terhadap neutrino boron-8 meningkat ke tingkat keyakinan yang cukup tinggi, yang sangat membantu dalam membedakan antara sinyal materi gelap dan sinyal neutrino.
Para peneliti merencanakan untuk melanjutkan eksperimen ini dengan periode pengamatan yang jauh lebih lama mulai tahun 2028. Dengan durasi 1,000 hari, mereka berharap bisa meningkatkan peluang mendeteksi partikel langka atau kejadian fisika yang baru, yang akan membuka pemahaman lebih dalam tentang alam semesta.
Meski belum mendapatkan bukti langsung materi gelap, penelitian ini menunjukkan kemajuan penting dalam teknologi dan metode deteksi partikel. Para ilmuwan tetap optimis dan berkomitmen untuk terus mencoba dan belajar dari hasil setiap eksperimen, karena alam semesta mungkin memiliki cara yang berbeda dari yang kita perkirakan.