Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Inovasi Maritim Ambisius China: Munculnya Kapal Perang Canggih

Share

Cerita ini mengulas pengumuman dan rencana pengembangan kapal perang canggih di Asia Timur, termasuk kapal drone, kapal selam berbasis nuklir, dan vessel deep-sea dari CSSC, yang berpotensi mengubah dinamika kekuatan di laut.

05 Des 2025, 06.38 WIB

Kapal Hibrida China: Kombinasi Kapal Permukaan dan Selam untuk Operasi Rahasia

Kapal Hibrida China: Kombinasi Kapal Permukaan dan Selam untuk Operasi Rahasia
China baru-baru ini menunjukkan sebuah kapal laut baru yang unik, berbentuk gabungan antara kapal permukaan dan kapal selam. Kapal ini terlihat di galangan kapal Huangpu di Guangzhou dan memiliki desain trimaran dengan struktur minimalis. Hal ini memunculkan berbagai teori dari para analis pertahanan, terutama terkait fungsi dan tujuan kapal tersebut. Salah satu fitur yang menarik adalah keberadaan struktur seperti layar kecil yang mirip dengan kapal selam dan tanda kedalaman di sisi kapal, mengisyaratkan kemampuan kapal untuk beroperasi sebagian atau sepenuhnya di bawah permukaan air. Kapal ini juga dicat dengan warna gelap yang mengingatkan pada kapal selam, memperkuat spekulasi tentang kemampuan stealth-nya. Tidak terlihat adanya ruang besar untuk awak atau tabung misil, sehingga banyak yang yakin kapal ini adalah platform tanpa awak atau dengan awak minimal. Fungsi yang diduga meliputi sebagai kapal arsenal semi-submersible, pangkalan drone, transport rahasia untuk operasi khusus, atau eksperimen teknologi maritim baru. Kapal ini nampaknya menggunakan sistem propulsi pump-jet yang lebih sunyi daripada baling-baling tradisional, memberikan keunggulan utama berupa pergerakan cepat dengan tingkat kebisingan rendah, meningkatkan kemampuan kapal untuk bergerak dengan stealth, terutama di dekat permukaan air. Kapal ini menegaskan ambisi China dalam bereksperimen dengan desain tidak konvensional yang dapat mengubah cara peperangan laut, dan kemungkinan membuka era baru kapal militer dengan kemampuan stealth dan multipurpose yang tinggi.
03 Des 2025, 21.24 WIB

INS Aridhaman: Kapal Selam Nuklir Ketiga India Perkuat Deterrence Laut

INS Aridhaman: Kapal Selam Nuklir Ketiga India Perkuat Deterrence Laut
India sedang mempersiapkan kapal selam balistik bertenaga nuklir ketiga bernama INS Aridhaman yang akan segera masuk fase akhir pengujian sebelum resmi beroperasi. Kapal ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kemampuan pertahanan laut India. Sebelumnya, dua kapal selam serupa yaitu INS Arihant dan INS Arighaat telah dioperasikan, menandakan India memiliki dua kapal selam nuklir yang siap patroli. INS Aridhaman memiliki konfigurasi lebih besar dibanding pendahulunya, mampu membawa lebih banyak misil balistik K-4 yang memiliki jangkauan sekitar 3.500 km. Ukurannya sekitar 125 meter dengan bobot sekitar 7.000 ton dan akan mengangkut sekitar 95 awak kapal. Kapal selam ini juga dilengkapi dengan sonar canggih dan sistem perlindungan torpedo yang meningkatkan kemampuannya bertahan dan efektif dalam operasi bawah laut. Pengoperasian INS Aridhaman akan menjadikan India memiliki tiga kapal selam balistik nuklir yang siap patroli, memperkuat strategi triad nuklir yang mencakup serangan dari darat, laut, dan udara. Strategi ini sangat penting untuk menjamin kemampuan serangan balasan nuklir jika terjadi serangan, dan membuat kapal selam menjadi kekuatan yang sulit dilacak dan dihancurkan oleh lawan. Selain pengembangan kapal selam, Angkatan Laut India juga mengadakan berbagai inisiatif diplomasi maritim seperti misi Indian Ocean Ship Sagar dan program Samanvaya dengan negara-negara Afrika. Inisiatif ini bertujuan memperkuat kerja sama keamanan dan interoperabilitas di kawasan Indo-Pasifik dan Afrika, sekaligus meningkatkan citra dan peran India dalam keamanan maritim internasional. INS Aridhaman juga memiliki arti strategis dalam konteks persaingan dengan China, terutama di jalur laut vital Selat Malaka. Kapal selam ini memungkinkan India untuk memantau dan secara tersembunyi mengancam jalur logistik utama China, sehingga meningkatkan leverage India dalam persaingan militer dan menjaga stabilitas krisis di kawasan.
02 Des 2025, 17.39 WIB

China Cepat Selaraskan Kapal Induk Drone Type 076, Mengancam Keamanan Asia Timur

China Cepat Selaraskan Kapal Induk Drone Type 076, Mengancam Keamanan Asia Timur
China baru-baru ini menyelesaikan uji coba laut kedua kapal induk amfibi Type 076 yang dikenal sebagai kapal induk drone pertama di dunia. Kapal ini dibuat untuk mengangkut dan meluncurkan pesawat tanpa awak yang dapat melakukan pengintaian dan serangan, menandai kemajuan pesat dalam teknologi dan kemampuan militer China. Kapal tersebut dibangun di galangan kapal Hudong–Zhonghua di Shanghai dan memiliki bobot melebihi 40.000 ton dengan desain modern berupa dek penerbangan penuh dan dua pulau kendali. Ini lebih besar dari kapal amfibi Type 075 sebelumnya yang sudah beroperasi dan menggunakan sistem katapel elektromagnetik canggih yang memungkinkan peluncuran pesawat lebih cepat. Selain pesawat tak berawak GJ-11, Type 076 juga dapat membawa pesawat tempur siluman J-35 dan pesawat pengintai KJ-600, bersama dengan berbagai helikopter dan kapal pendarat. Kapal ini menunjukkan potensi besar dalam operasi militer amfibi dan penguasaan wilayah laut, sekaligus memperluas kemampuan pengintaian dan dukungan tembakan bagi pasukan darat. Ketegangan politik di Asia Timur semakin meningkat. Jepang, sebagai salah satu negara yang merespons perkembangan ini, memperkuat posisinya di pulau Yonaguni dengan memasang sistem rudal pertahanan udara. China mengecam langkah ini dan pernyataan pejabat Jepang yang mengaitkan potensi serangan China ke Taiwan sebagai ancaman langsung ke Jepang. Situasi ini mencerminkan persaingan militer yang semakin intens di kawasan, dengan Amerika Serikat juga terlibat sebagai pendukung Taiwan. Pengembangan kapal induk Type 076 diharapkan selesai dan mulai beroperasi dalam waktu dekat, yang akan berdampak signifikan pada dinamika keamanan regional di Asia Timur.
01 Des 2025, 19.00 WIB

CSSC Tingkatkan Kapasitas Kapal Spesial untuk Kuasai Pasar Global

CSSC Tingkatkan Kapasitas Kapal Spesial untuk Kuasai Pasar Global
China State Shipbuilding Corp (CSSC) adalah perusahaan perkapalan terbesar di dunia yang menguasai sekitar satu per tiga pasar global. CSSC berencana memperluas jenis kapal yang dibangunnya dengan menambahkan kapal pesiar, kapal pengeboran laut dalam, serta kapal bertenaga nuklir ke dalam portofolionya. Seorang eksekutif senior CSSC, Ma Yunxiang, menyatakan bahwa perusahaan telah menunjukkan kemampuan dalam membangun kapal canggih, seperti kapal pesiar Adora Flora City dan kapal pengeboran deep-sea Mengxiang, yang merupakan yang pertama buatan China. CSSC menargetkan kapal pesiar tersebut akan selesai dan diserahkan pada tahun depan sebagai bukti kemajuan teknik dalam pembuatan kapal besar. Mereka juga fokus pada pembuatan kapal yang ramah lingkungan serta mampu bertahan di kondisi ekstrem dan cuaca buruk. Pada acara Marintec China di Shanghai, CSSC berencana menampilkan teknologi baru dan keberhasilannya dalam membuat kapal-kapal yang lebih modern dan pintar. Kapasitas produksi kapal besar di China saat ini mencapai sekitar 65 juta ton berat mati per tahun. Dengan pangsa pasar global sebesar 65 persen, pembangunan kapal-kapal khusus ini akan mengukuhkan posisi China sebagai kekuatan utama industri perkapalan dunia dalam waktu dekat.

Baca Juga

  • Pergeseran dalam Ekosistem Kreator: Migrasi dan Adaptasi Platform

  • Membongkar Hambatan Organisasi: Mendesain Ulang Struktur untuk Inovasi Lincah

  • Inovasi Fitur Platform Media Sosial: Meningkatkan Monetisasi dan Pengalaman Pengguna

  • Inovasi Terobosan dalam Infrastruktur Transportasi

  • Mendefinisikan Ulang Masa Depan Kerja: Menata Ulang Tim Kerja Jarak Jauh dan Produktivitas Tempat Kerja