Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Transformasi Strategis Telkom: Divestasi dan Modernisasi Infrastruktur untuk Era Digital Indonesia

Share

Telkom tengah menjalani transformasi besar melalui langkah divestasi anak usaha dan penguatan infrastruktur—mulai dari satelit hingga fiber optik—yang bertujuan mendukung percepatan transformasi digital dan peningkatan layanan komunikasi di Indonesia.

02 Des 2025, 08.25 WIB

Telkom Merampingkan Anak Usaha Fokus Bisnis Inti Telekomunikasi dan Digital

Telkom Merampingkan Anak Usaha Fokus Bisnis Inti Telekomunikasi dan Digital
PT Telkom Indonesia akan mengurangi jumlah anak usahanya dari lebih 60 menjadi sekitar 20 perusahaan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bisnis perusahaan lebih fokus pada inti telekomunikasi dan digital. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra, menjelaskan bahwa langkah perampingan ini penting agar perusahaan bisa lebih konsisten dengan strategi yang telah dirancang untuk tahun 2030. Proses perampingan dilakukan melalui tiga cara: divestasi atau penjualan anak usaha yang tidak sesuai bisnis inti, merger anak usaha yang saling tumpang tindih, serta likuidasi anak usaha yang sudah lama tidak aktif. Contoh anak usaha yang akan dijual adalah bisnis di bidang layanan ATM, hotel, properti, dan credit rating, karena tidak berkaitan dengan bisnis inti Telkom. Sementara itu ada 9 anak usaha yang akan digabungkan melalui merger. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk memperkuat posisi Telkom dalam industri telekomunikasi dan digital, meningkatkan efisiensi manajemen, serta mengoptimalkan potensi pertumbuhan bisnis yang berfokus pada core business.
02 Des 2025, 07.50 WIB

Telkom Bentuk Infranexia Jadi Sumber Pendapatan Baru dari Fiber Optik

Telkom Bentuk Infranexia Jadi Sumber Pendapatan Baru dari Fiber Optik
Telkom Indonesia sedang melakukan langkah strategis dengan membentuk anak perusahaan baru bernama Infranexia yang akan mengelola aset fiber optik dari perusahaan induk. Aset ini sangat besar, mencapai 173.000 kilometer yang setara dengan empat kali lingkaran bumi. Nilai aset yang dipindahkan ke Infranexia saat pembelian mencapai Rp 130 triliun, dan setelah depresiasi nilai buku aset diperkirakan sebesar Rp 90 triliun. Pendapatan Infranexia saat ini mencapai Rp 2,7 triliun, mayoritas dari perusahaan dalam grup Telkom. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung bulan ini, disetujui pemindahan sekitar 60 persen aset fiber optik ke Infranexia dengan sisanya akan diserahkan pada pertengahan 2026. Hal ini juga melibatkan pemindahan karyawan terkait. Transformasi ini bagian dari strategi besar Telkom untuk menjadi holding perusahaan yang lebih terstruktur, membagi bisnis menjadi empat area utama yaitu B2C, B2B infrastruktur, B2B internasional, dan B2B layanan ICT. Infranexia termasuk dalam kelompok bisnis B2B infrastruktur bersama beberapa anak perusahaan lainnya. Tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan aset dan modal agar pengembalian investasi dari sektor infrastruktur digital dapat maksimal. Selain itu, strategi ini juga menghilangkan tumpang tindih dan konflik antar anak perusahaan sehingga pengelolaan jadi lebih efektif.
29 Nov 2025, 16.32 WIB

Telkom Perluas Infrastruktur Digital dan Satelit Demi Konektivitas dan Pertahanan Nasional

Telkom Perluas Infrastruktur Digital dan Satelit Demi Konektivitas dan Pertahanan Nasional
PT Telkom Indonesia sedang memperkuat infrastruktur jaringan mereka, termasuk perluasan jaringan fiber optik yang menjangkau seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan agar seluruh wilayah, termasuk pulau-pulau kecil, mendapat akses internet yang lebih baik dan cepat. Salah satu strategi penting yang dilakukan adalah pemisahan sebagian bisnis fiber optik ke anak usaha bernama PT Telkom Infrastruktur Indonesia, yang nantinya akan menguasai sekitar 56% jaringan serat optik milik Telkom. Telkom juga berkolaborasi dengan PT Len Industri untuk mengembangkan teknologi satelit, yaitu satelit Merah Putih 2. Selain itu, kedua perusahaan akan membangun fasilitas pendukung seperti command center dan wahana peluncuran satelit di dalam negeri. Telkomsel, anak usaha Telkom di bidang layanan seluler, saat ini mengoperasikan lebih dari 288 ribu BTS, termasuk BTS 4G dan 5G untuk memastikan keandalan kapasitas jaringan seiring dengan peningkatan kebutuhan digital masyarakat. Dengan infrastruktur baru ini, Telkom berharap tidak hanya memperkuat layanan digital dan konektivitas nasional, tetapi juga mendukung ketahanan nasional dan meningkatkan posisi Indonesia di industri satelit global.

Baca Juga

  • Pergeseran dalam Ekosistem Kreator: Migrasi dan Adaptasi Platform

  • Membongkar Hambatan Organisasi: Mendesain Ulang Struktur untuk Inovasi Lincah

  • Inovasi Fitur Platform Media Sosial: Meningkatkan Monetisasi dan Pengalaman Pengguna

  • Inovasi Terobosan dalam Infrastruktur Transportasi

  • Mendefinisikan Ulang Masa Depan Kerja: Menata Ulang Tim Kerja Jarak Jauh dan Produktivitas Tempat Kerja