Meteora, sebuah proyek kripto, baru-baru ini memberikan airdrop senilai 4,2 juta dolar kepada tiga alamat yang terhubung dengan tim Trump. Airdrop ini terjadi hanya beberapa jam setelah pendiri Meteora, Benjamin Chow, dituduh melakukan skema pump-and-dump yang melibatkan dukungan dari tokoh terkenal seperti Melania Trump dan Presiden Argentina Javier Milei. Alamat-alamat ini langsung memindahkan token ke bursa utama, diduga untuk mencairkan dana tersebut.
Pengaduan hukum menyebutkan bahwa Chow dan timnya mengatur alur pasar menggunakan dukungan tokoh publik, pengaruh influencer berbayar, serta kontrol harga melalui smart-contract. Token seperti $MELANIA dan $TRUMP sempat mengalami lonjakan harga yang diikuti kejatuhan tajam, merugikan para investor ritel hingga puluhan juta dolar dalam nilai pasar yang hilang.
Analisis blockchain menunjukkan bahwa ada dompet khusus yang mengoordinasikan pendanaan awal, pembuatan token, dan aktivitas perdagangan yang terstruktur. Beberapa token yang terlibat dalam dugaan skema ini tidak menerima airdrop, menandakan pola selektif dalam distribusi dana di dalam ekosistem Meteora.
Dampak besar juga terlihat pada token $MELANIA yang nilainya anjlok dari harga tertinggi 13,73 dolar menjadi kurang dari 0,10 dolar, menghilangkan hampir seluruh nilai pasar. Selain kontroversi internal, pengunduran diri pendiri Meteora dan adanya dugaan investasi tersembunyi oleh Kelsier Ventures menambah kompleksitas kasus hukum ini.
Momen airdrop ini bertepatan dengan pengampunan yang dilakukan Presiden Trump kepada pendiri Binance, Changpeng Zhao, yang memicu spekulasi apakah tokoh kripto lain yang menghadapi tuduhan serupa akan mendapatkan perlakuan sama. Kasus ini membuka diskusi lebih luas tentang risiko manipulasi di dunia crypto dan potensi intervensi pemerintah ke depan.