
Harga saham Coinbase mengalami penurunan sebesar 6,7% setelah pasar cryptocurrency, khususnya Bitcoin, mengalami koreksi harga. Bitcoin turun dari sekitar 112,000 USD menjadi sekitar 108,000 USD, yang juga memengaruhi saham perusahaan terkait crypto lainnya. Penurunan ini terjadi setelah periode volatilitas yang tinggi dan peristiwa 'flash crash' yang menyebabkan likuidasi besar-besaran di pasar digital.
Ketidakpastian pasar kini dipicu oleh ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi global yang membuat investor lebih berhati-hati dan menghindari aset berisiko seperti saham terkait cryptocurrency. Meski demikian, penurunan hari ini di saham Coinbase masih dianggap sebagai reaksi pasar yang berarti namun tidak mengubah pandangan umum tentang fundamental perusahaan.
Baru-baru ini Coinbase meluncurkan platform keuangan yang menggabungkan berbagai layanan bagi bisnis kecil dan menengah, mulai dari menerima pembayaran crypto hingga mengelola aset dan memperoleh penghasilan dari stablecoin USDC dengan bunga hingga 4,1% per tahun. Langkah ini berkontribusi terhadap kenaikan saham sebelumnya dan membuktikan fokus Coinbase pada inovasi produk.
Coinbase juga memperluas jangkauan utamanya dengan investasi strategis di CoinDCX, sebuah bursa kripto besar yang beroperasi di India dan Timur Tengah. Langkah ini menunjukkan ambisi perusahaan untuk tumbuh secara internasional, yang menjadi daya tarik bagi investor yang menilai potensi pertumbuhan jangka panjang meskipun saham saat ini masih di bawah harga tertinggi selama 52 minggu.
Sejak awal tahun, saham Coinbase naik 21,4%, meskipun dari harga saham saat ini sebesar 312,34 USD masih turun 25,6% dari harga tertinggi 419,78 USD yang dicapai pada Juli 2025. Investor lama yang membeli sejak IPO melihat nilai investasinya hampir stagnan, menunjukkan risiko dan peluang yang tetap melekat pada saham volatil ini.