Courtesy of NatureMagazine
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan alat kecerdasan buatan (AI) dalam penelitian ilmiah dapat meningkatkan jumlah kutipan untuk makalah yang menyebutkan metode AI. Makalah yang mencantumkan istilah AI, seperti "machine learning" dan "deep neural network," cenderung lebih banyak dirujuk dibandingkan yang tidak. Namun, tidak semua peneliti mendapatkan keuntungan yang sama; peneliti dari kelompok yang kurang terwakili dalam sains tidak mendapatkan peningkatan kutipan yang sama saat menggunakan alat AI, yang menunjukkan bahwa AI bisa memperburuk ketidaksetaraan yang ada.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa penggunaan AI di berbagai disiplin ilmu meningkat dalam dua dekade terakhir, dengan ilmu komputer, matematika, dan teknik memiliki tingkat penggunaan tertinggi. Peneliti menganalisis hampir 75 juta makalah dari 1960 hingga 2019 untuk memahami bagaimana AI dapat memenuhi kebutuhan penelitian. Meskipun pendekatan ini memberikan wawasan yang berguna, ada batasan dalam analisisnya, karena tidak semua istilah yang muncul dalam makalah menunjukkan bahwa AI akan bermanfaat untuk bidang tersebut.