Courtesy of TechCrunch
Ladder, sebuah startup kebugaran dari Austin, Texas, mengklaim bahwa Peloton telah meniru aplikasi mereka yang populer, setelah Peloton meluncurkan aplikasi Strength+ yang baru. Ladder menemukan bahwa 15 anggota tim Peloton telah menggunakan aplikasi mereka sejak Januari 2024. Meskipun penggunaan aplikasi oleh karyawan Peloton tidak secara langsung membuktikan plagiarisme, Ladder merasa terinspirasi dan menganggap ini sebagai pengakuan atas kerja keras mereka. Mereka juga mengungkapkan bahwa mereka tidak akan mengajukan keluhan resmi, tetapi lebih memilih untuk mempromosikan diri mereka melalui kampanye iklan yang menyoroti perbandingan antara aplikasi mereka dan Peloton.
Sementara itu, Peloton mengalami kesulitan setelah sukses besar selama pandemi, termasuk pemecatan karyawan dan masalah rantai pasokan. Di sisi lain, Ladder baru saja mendapatkan pendanaan sebesar Rp 1.73 triliun ($105 juta) dan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah unduhan aplikasi mereka. Ladder memanfaatkan situasi ini untuk mempromosikan kampanye iklan baru mereka yang berjudul "Ladder Versus," di mana mereka membandingkan karakter aplikasi mereka dengan Peloton dalam serangkaian video di YouTube. Meskipun ada tuduhan, Ladder menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah pada anggota mereka dan membuat latihan kekuatan lebih mudah diakses oleh semua orang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan Ladder terhadap Peloton?A
Ladder menuduh Peloton telah meniru aplikasi kebugaran mereka dengan peluncuran aplikasi Strength+ yang baru.Q
Bagaimana Ladder merespons penggunaan aplikasinya oleh karyawan Peloton?A
Ladder menyatakan bahwa mereka merasa terinspirasi oleh Peloton dan tidak secara langsung mengeluh tentang peniruan UI/UX.Q
Apa yang menjadi fokus utama Ladder setelah peluncuran aplikasi baru Peloton?A
Ladder fokus pada misi mereka untuk membuat pelatihan kekuatan dapat diakses oleh semua orang dan mempromosikan kampanye iklan mereka.Q
Apa yang dilakukan Ladder untuk mempromosikan aplikasinya?A
Ladder meluncurkan kampanye iklan 'Ladder Versus' yang membandingkan aplikasi mereka dengan aplikasi Peloton.Q
Bagaimana kondisi Peloton setelah sukses selama pandemi?A
Peloton mengalami tantangan setelah pandemi, termasuk pemecatan karyawan dan masalah rantai pasokan.