Peringatan Keamanan Smartphone—Lakukan Perubahan Ini Sekarang Atau Menjadi Korban
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Peringatan Keamanan Smartphone—Lakukan Perubahan Ini Sekarang Atau Menjadi Korban

Forbes
Dari Forbes
05 Desember 2024 pukul 12.42 WIB
62 dibaca
Share
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengguna smartphone berisiko tinggi menjadi korban kejahatan siber, yang diperkirakan mencapai Rp 172.67 quadriliun ($10,5 triliun) per tahun. Penelitian ini menemukan bahwa lebih dari sepertiga pemilik usaha kecil dan karyawan mengaku pernah mengklik tautan phishing di smartphone mereka, dan 30% kehilangan smartphone yang berisi data sensitif. Banyak dari mereka juga menyimpan kata sandi tanpa enkripsi, yang membuat mereka lebih rentan terhadap pencurian data. Peneliti menyarankan agar pengguna mengubah cara mereka dalam menjaga keamanan, terutama dengan tidak mempercayai tautan sembarangan dan melakukan autentikasi sebelum mengklik. Phishing kini tidak hanya terjadi melalui email, tetapi juga melalui SMS, yang dikenal sebagai smishing. Peneliti mengingatkan bahwa serangan phishing terus berkembang dan pengguna harus lebih waspada. Mereka harus mengadopsi pendekatan "zero-trust," yang berarti tidak mempercayai tautan atau pesan tanpa memverifikasi keamanannya terlebih dahulu. Dengan cara ini, pengguna dapat melindungi diri mereka dari ancaman siber yang semakin canggih.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diungkapkan oleh penelitian terbaru tentang ancaman phishing bagi pengguna smartphone?
A
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengguna smartphone berisiko tinggi terhadap serangan phishing, dengan lebih dari sepertiga pengguna mengakui telah mengklik tautan phishing.
Q
Mengapa pengguna smartphone dianggap rentan terhadap serangan siber?
A
Pengguna smartphone dianggap rentan karena banyak yang menyimpan data sensitif tanpa enkripsi dan sering kali tidak menyadari risiko yang ada.
Q
Siapa Jamie Akhtar dan apa perannya dalam konteks keamanan siber?
A
Jamie Akhtar adalah CEO CyberSmart yang menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan pengguna.
Q
Apa yang dikatakan Paul Walsh tentang cara mengatasi masalah phishing?
A
Paul Walsh berpendapat bahwa pendekatan yang lebih baik adalah mengakui bahwa phishing adalah masalah utama dan mengatasi masalah tersebut dari sumbernya.
Q
Bagaimana perilaku belanja kompulsif dapat mempengaruhi keamanan siber?
A
Perilaku belanja kompulsif dapat meningkatkan risiko keamanan siber karena individu sering mengekspos informasi pribadi mereka secara online.

Rangkuman Berita Serupa

Peringatan Keamanan Android dan iPhone—Bertindak Sekarang, 24% Dari Semua Pengguna Dalam RisikoForbes
Teknologi
3 bulan lalu
58 dibaca
Peringatan Keamanan Android dan iPhone—Bertindak Sekarang, 24% Dari Semua Pengguna Dalam Risiko
Jangan Klik—Peringatan Baru untuk Gmail, Outlook, dan Apple Mail untuk Miliaran PenggunaForbes
Teknologi
3 bulan lalu
121 dibaca
Jangan Klik—Peringatan Baru untuk Gmail, Outlook, dan Apple Mail untuk Miliaran Pengguna
Peringatan Gmail, Outlook, dan Apple Mail Baru—Mimpi Buruk Peretasan 2025 Akan Menjadi KenyataanForbes
Teknologi
3 bulan lalu
164 dibaca
Peringatan Gmail, Outlook, dan Apple Mail Baru—Mimpi Buruk Peretasan 2025 Akan Menjadi Kenyataan
Peringatan Gmail, Outlook, dan Apple Mail Baru—Mimpi Buruk AI Akan Menjadi Kenyataan Pada Tahun 2025Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
67 dibaca
Peringatan Gmail, Outlook, dan Apple Mail Baru—Mimpi Buruk AI Akan Menjadi Kenyataan Pada Tahun 2025
Peringatan Serangan Email Baru—5 Hal yang Perlu DiperhatikanForbes
Teknologi
4 bulan lalu
123 dibaca
Peringatan Serangan Email Baru—5 Hal yang Perlu Diperhatikan
Peringatan Serangan Email Canggih Baru Dikeluarkan—5 Hal yang Perlu DiketahuiForbes
Teknologi
4 bulan lalu
84 dibaca
Peringatan Serangan Email Canggih Baru Dikeluarkan—5 Hal yang Perlu Diketahui
Peringatan Smartphone Baru—Lupakan Apa yang Telah Anda Dengar Tentang KeamananForbes
Teknologi
4 bulan lalu
48 dibaca
Peringatan Smartphone Baru—Lupakan Apa yang Telah Anda Dengar Tentang Keamanan