Saham Asia mengalami aliran keluar yang besar untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan November.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Saham Asia mengalami aliran keluar yang besar untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan November.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
05 Desember 2024 pukul 12.37 WIB
107 dibaca
Share
Pada bulan November, pasar saham Asia mengalami tekanan penjualan dari investor asing untuk bulan kedua berturut-turut. Hal ini disebabkan kekhawatiran tentang kemungkinan kenaikan tarif dari pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump yang akan datang. Investor asing menarik dana sebesar Rp 261.15 triliun ($15,88 miliar) dari pasar saham di negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Ini adalah penjualan bulanan terbesar sejak Juni 2022. Para analis memperkirakan bahwa situasi ini akan berlanjut hingga 2025 karena ketegangan perdagangan dan kebijakan moneter yang kurang mendukung.
Saham Taiwan mengalami penarikan dana asing terbesar sebesar Rp 138.30 triliun ($8,41 miliar) , sementara saham Korea Selatan kehilangan Rp 52.79 triliun ($3,21 miliar) . Selain itu, dolar AS juga menguat setelah kemenangan Trump, yang membuat sentimen investor semakin menurun. Meskipun ada risiko yang terkait dengan gangguan perdagangan, beberapa faktor positif seperti pemotongan suku bunga oleh bank sentral AS dan Eropa, serta pemulihan pendapatan, diharapkan dapat menarik kembali aliran dana asing ke pasar Asia dan negara-negara berkembang lainnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan tekanan penjualan pada saham Asia di bulan November?
A
Tekanan penjualan pada saham Asia di bulan November disebabkan oleh kekhawatiran terhadap kebijakan tarif yang akan diterapkan oleh Donald Trump.
Q
Berapa total penarikan bersih yang dilakukan oleh investor asing di pasar saham Asia?
A
Total penarikan bersih yang dilakukan oleh investor asing di pasar saham Asia mencapai $15.88 miliar.
Q
Apa dampak dari kebijakan tarif yang dijanjikan oleh Donald Trump?
A
Dampak dari kebijakan tarif yang dijanjikan oleh Donald Trump dapat merugikan ekonomi ekspor di Asia, terutama yang bergantung pada rantai pasokan dengan China.
Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap penguatan dolar setelah pemilihan Trump?
A
Reaksi pasar terhadap penguatan dolar setelah pemilihan Trump menunjukkan sentimen investor yang menurun, dengan indeks dolar mencapai level tertinggi.
Q
Apa yang diharapkan oleh analis mengenai prospek saham Asia ke depan?
A
Analis memperkirakan prospek saham Asia ke depan akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketegangan perdagangan dan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Rangkuman Berita Serupa

Saham Asia Tenggara Merosot Seiring Prospek Dolar yang MemudarYahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
35 dibaca
Saham Asia Tenggara Merosot Seiring Prospek Dolar yang Memudar
Bears FX Asia mundur setelah awal yang kurang agresif pada rencana tarif Trump - survei ReutersYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
27 dibaca
Bears FX Asia mundur setelah awal yang kurang agresif pada rencana tarif Trump - survei Reuters
Bid Pagi: Dolar yang bergejolak dan kabut ketidakpastian? Siap-siap saja.YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
83 dibaca
Bid Pagi: Dolar yang bergejolak dan kabut ketidakpastian? Siap-siap saja.
Kemenangan Trump memicu keluarnya investor luar negeri dari ekuitas Asia pada tahun 2024.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
126 dibaca
Kemenangan Trump memicu keluarnya investor luar negeri dari ekuitas Asia pada tahun 2024.
Pessimisme Membebani Pedagang Saham Asia Hingga 2025 karena Risiko TarifYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
41 dibaca
Pessimisme Membebani Pedagang Saham Asia Hingga 2025 karena Risiko Tarif
Saham Asia dan dolar tetap stabil untuk menutup tahun 2024 dengan kuat.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
115 dibaca
Saham Asia dan dolar tetap stabil untuk menutup tahun 2024 dengan kuat.
Saham Asia Tenggara Menawarkan Perlindungan di Tengah Ancaman TrumpYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
113 dibaca
Saham Asia Tenggara Menawarkan Perlindungan di Tengah Ancaman Trump