Courtesy of YahooFinance
Pada tahun 2024, investor asing menjual saham di Asia secara bersih, dengan total penjualan mencapai Rp 259.83 triliun ($15,8 miliar) . Penjualan ini terjadi terutama pada kuartal terakhir tahun lalu karena kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang dapat berdampak negatif pada ekonomi Asia. Sebelumnya, investor asing membeli saham senilai Rp 437.44 triliun ($26,6 miliar) pada tahun 2023, tetapi kemudian beralih ke penjualan karena dolar AS yang lebih kuat dan imbal hasil yang lebih tinggi di AS.
Taiwan menjadi negara dengan penjualan terbesar, mencapai Rp 203.92 triliun ($12,4 miliar) , diikuti oleh Thailand dan Vietnam. Para analis memperkirakan bahwa tantangan bagi pasar saham Asia akan terus berlanjut, terutama dengan adanya data ekonomi yang campur aduk dan ketidakpastian kebijakan ekonomi. Meskipun ada harapan untuk pemulihan, investor asing diperkirakan akan lebih selektif dalam memilih pasar dan sektor yang akan diinvestasikan, tergantung pada kebijakan domestik masing-masing negara dan dampak dari kebijakan perdagangan AS.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan investor asing menjual ekuitas Asia pada tahun 2024?A
Investor asing menjual ekuitas Asia karena kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan Presiden terpilih Donald Trump.Q
Berapa total nilai ekuitas yang dijual oleh investor asing di Asia?A
$15,8 miliar adalah total nilai ekuitas yang dijual oleh investor asing di Asia.Q
Apa dampak kebijakan perdagangan Donald Trump terhadap ekonomi Asia?A
Kebijakan perdagangan Donald Trump, termasuk tarif tinggi, diperkirakan akan mempengaruhi eksportir Asia yang memiliki rantai pasokan terintegrasi dengan China.Q
Mengapa hasil indeks MSCI Asia Pasifik lebih rendah dibandingkan indeks lainnya?A
Hasil indeks MSCI Asia Pasifik hanya 7,23% pada tahun 2024, jauh lebih rendah dibandingkan dengan hasil MSCI World dan MSCI United States.Q
Apa yang diharapkan oleh analis mengenai arus masuk investasi asing ke pasar Asia?A
Analis memperkirakan bahwa arus masuk investasi asing akan tetap terbatas sampai ada kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan perdagangan AS.