Courtesy of Forbes
Meta, perusahaan yang memiliki Facebook, WhatsApp, dan Instagram, melaporkan bahwa mereka telah menghapus lebih dari dua juta akun yang terhubung dengan operasi penipuan terorganisir di Asia Tenggara dan Timur Tengah pada tahun 2024. Penipuan ini dikenal sebagai "pig butchering," di mana penipu membangun hubungan palsu dengan korban untuk menipu mereka dalam investasi cryptocurrency yang tidak nyata. Selama pandemi COVID-19, penipuan ini semakin meningkat, dengan banyak orang dipaksa untuk terlibat dalam kegiatan kriminal di negara-negara seperti Myanmar dan Filipina.
Meta telah mengambil langkah tegas dengan mengklasifikasikan jaringan penipuan ini sebagai organisasi berbahaya, mirip dengan kelompok teroris. Mereka bekerja sama dengan kepolisian internasional untuk menghentikan operasi ini dan melindungi pengguna. Meskipun tindakan Meta merupakan langkah positif, penipuan pig butchering masih ada, dan dibutuhkan kerjasama antara perusahaan teknologi, penegak hukum, dan masyarakat untuk mengatasi masalah penipuan online yang semakin kompleks.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Meta terkait dengan akun penipuan?A
Meta menghapus lebih dari dua juta akun yang terkait dengan operasi penipuan terorganisir.Q
Apa itu penipuan 'pig butchering'?A
Penipuan 'pig butchering' adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan hubungan palsu untuk menarik korban berinvestasi dalam skema palsu.Q
Bagaimana penipuan ini berkembang selama pandemi COVID-19?A
Selama pandemi COVID-19, penipuan ini meningkat pesat karena isolasi global yang memudahkan sindikat kejahatan untuk beroperasi.Q
Siapa yang bekerja sama dengan Meta untuk memberantas penipuan ini?A
Meta bekerja sama dengan lembaga penegak hukum internasional, termasuk Polisi Kerajaan Thailand, untuk memberantas jaringan penipuan.Q
Mengapa kolaborasi dengan lembaga penegak hukum penting dalam mengatasi penipuan online?A
Kolaborasi dengan lembaga penegak hukum penting untuk membongkar operasi penipuan dan melindungi pengguna dari kerugian finansial.