Courtesy of YahooFinance
San Francisco menghadapi masalah keuangan besar dengan proyeksi defisit anggaran sebesar Rp 14.41 triliun ($876 juta) dalam dua tahun ke depan. Wali Kota London Breed telah meminta semua departemen kota untuk merencanakan pemotongan anggaran sebesar 15%. Masalah ini muncul karena pemulihan ekonomi yang lambat, terutama dari pajak hotel dan bisnis, sementara pengeluaran terus meningkat. Selain itu, kota ini juga menunggu dana bantuan bencana federal sebesar Rp 4.01 triliun ($244 juta) yang mungkin ditahan oleh pemerintah federal.
Baca juga: Tantangan Terbesar China Sekarang Adalah Menemukan Cara Untuk Menghabiskan Lebih Banyak Uang
Wali Kota terpilih, Daniel Lurie, yang akan mulai menjabat pada bulan Januari, menyatakan bahwa defisit anggaran ini adalah krisis yang harus dihadapi dengan keputusan sulit. Proyeksi menunjukkan bahwa pendapatan dari pajak hotel akan berkurang sekitar Rp 657.80 miliar ($40 juta) untuk tahun fiskal 2025-26, dan pengeluaran kota diperkirakan akan meningkat sebesar Rp 11.59 triliun ($705 juta) pada tahun fiskal yang berakhir pada 2027, terutama karena kenaikan biaya gaji dan tunjangan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan defisit anggaran San Francisco?A
Defisit anggaran San Francisco disebabkan oleh pemulihan yang lambat dari pajak hotel dan basis pajak bisnis, serta meningkatnya pengeluaran yang melebihi pendapatan.Q
Siapa yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota San Francisco?A
Wali Kota San Francisco saat ini adalah London Breed.Q
Apa yang direncanakan oleh Daniel Lurie terkait defisit anggaran?A
Daniel Lurie berencana untuk menghadapi krisis anggaran dengan membuat keputusan sulit dan merencanakan pemotongan pengeluaran.Q
Bagaimana kebijakan Donald Trump mempengaruhi anggaran kota?A
Kebijakan Donald Trump diperkirakan akan memiliki dampak yang tidak diketahui pada anggaran kota, termasuk penahanan dana bantuan bencana federal.Q
Apa yang diharapkan dari pajak hotel di tahun fiskal 2025-26?A
Pajak hotel diperkirakan akan mengalami pengurangan sebesar $40 juta untuk tahun fiskal 2025-26.