Courtesy of Wired
Laporan dari Surveillance Technology Oversight Project (STOP) mengungkapkan bahwa pusat data yang dikenal sebagai "fusion centers" di AS, yang dibentuk setelah serangan 11 September 2001, telah digunakan untuk berbagi informasi antara pihak imigrasi federal dan penegak hukum di kota-kota suaka. Meskipun telah menghabiskan banyak uang, fusion centers tidak terbukti efektif dalam menangani terorisme. Mereka sering kali mendapatkan data dari berbagai sumber, termasuk sekolah dan klinik, untuk membantu agen imigrasi (ICE) dalam penyelidikan, yang bisa melanggar hukum lokal yang melindungi imigran.
STOP juga menunjukkan bahwa kolaborasi antara penegak hukum di kota suaka dan ICE dapat merusak tujuan dari hukum suaka itu sendiri. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa informasi yang dibagikan di fusion centers bisa disalahgunakan untuk tujuan lain di masa depan, bukan hanya terkait imigrasi. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur penegakan hukum yang dibangun untuk satu tujuan bisa dengan mudah dialihkan untuk tujuan lain yang mungkin lebih merugikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu pusat fusi dan apa tujuannya?A
Pusat fusi adalah pusat data yang mengintegrasikan informasi antara penegak hukum federal, negara bagian, dan lokal untuk tujuan kontra-terorisme.Q
Siapa yang mengawasi pusat fusi di AS?A
Pusat fusi di AS diawasi oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri.Q
Mengapa kolaborasi antara ICE dan kota suaka menjadi masalah?A
Kolaborasi ini menjadi masalah karena dapat melanggar hukum kota suaka dan mengancam privasi imigran.Q
Apa dampak dari pengawasan yang dilakukan oleh pusat fusi?A
Dampak dari pengawasan ini termasuk potensi penyalahgunaan data dan pelanggaran privasi yang lebih luas.Q
Siapa Albert Fox Cahn dan apa perannya dalam isu ini?A
Albert Fox Cahn adalah direktur eksekutif dari Surveillance Technology Oversight Project yang mengawasi isu-isu privasi dan pengawasan.