Courtesy of CoinDesk
Radiant Capital, sebuah protokol peminjaman berbasis blockchain, mengalami kerugian lebih dari Rp 822.25 miliar ($50 juta) akibat serangan siber pada hari Rabu. Penyerang berhasil mengakses kontrak blockchain Radiant dengan mendapatkan tiga "kunci pribadi" yang mengontrol protokol tersebut. Dengan menggunakan fungsi 'transferFrom', penyerang dapat mengambil dana pengguna, termasuk mata uang kripto seperti $USDC, $WBNB, dan $ETH. Ini adalah serangan kedua yang dialami Radiant tahun ini, setelah sebelumnya kehilangan Rp 74.00 miliar ($4,5 juta) akibat bug dalam kontrak pintar mereka pada bulan Januari.
Radiant Capital dikelola oleh dompet multisig yang melibatkan 11 penandatangan. Meskipun Radiant mengakui adanya masalah, mereka belum memberikan rincian spesifik tentang bagaimana kunci pribadi tersebut bisa disabotase. Beberapa anggota grup keamanan Ethereum berspekulasi bahwa serangan ini mungkin berasal dari interaksi tidak sengaja dengan protokol yang terinfeksi malware. Saat ini, Radiant sedang bekerja sama dengan beberapa perusahaan keamanan untuk menyelidiki masalah ini dan menghentikan pasar mereka di beberapa jaringan hingga pemberitahuan lebih lanjut.