Courtesy of TechCrunch
Uni Eropa telah menjadi yang terdepan dalam mengatur kecerdasan buatan (AI) dengan mengesahkan undang-undang yang berfokus pada risiko untuk aplikasi AI. Meskipun undang-undang ini mulai berlaku pada bulan Agustus, rincian lengkapnya masih dalam proses penyusunan. Salah satu inisiatif penting adalah Compl-AI, yang dikembangkan oleh LatticeFlow AI, yang bertujuan untuk membantu pembuat model AI mengevaluasi kepatuhan teknologi mereka terhadap undang-undang tersebut. Compl-AI menyediakan kerangka kerja untuk menilai berbagai model AI, termasuk model bahasa besar (LLM), berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh undang-undang.
LatticeFlow telah melakukan evaluasi terhadap beberapa model AI terkenal, seperti Llama dari Meta dan GPT dari OpenAI, dengan hasil yang bervariasi. Beberapa model menunjukkan kinerja baik dalam hal tidak mengikuti instruksi berbahaya, tetapi banyak yang kesulitan dalam hal keadilan dan keberagaman. LatticeFlow mengakui bahwa banyak model saat ini lebih fokus pada kemampuan teknis daripada kepatuhan terhadap regulasi, dan mereka berharap kerangka kerja ini dapat diperbaiki dan diperluas oleh komunitas penelitian AI untuk memastikan pengembangan model yang lebih aman dan sesuai dengan hukum di masa depan.