Courtesy of CoinDesk
Aktivitas modal ventura di dunia cryptocurrency pada tahun 2024, khususnya di kuartal ketiga, mengalami penurunan yang signifikan. Menurut laporan dari Galaxy Digital, perusahaan modal ventura menginvestasikan Rp 39.47 triliun ($2,4 miliar) dalam startup cryptocurrency melalui 478 kesepakatan, yang merupakan penurunan 20% dibandingkan kuartal sebelumnya. Total investasi selama tiga kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 131.56 triliun ($8 miliar) , yang menunjukkan bahwa pendanaan di tahun 2024 hampir sama dengan tahun 2023, jauh lebih rendah dibandingkan dengan lebih dari Rp 493.35 triliun ($30 miliar) yang terjadi pada tahun 2021 dan 2022. Penurunan ini disebabkan oleh suku bunga yang tinggi dan ketidakpastian akibat keruntuhan industri di tahun 2022.
Meskipun demikian, ada beberapa sektor yang menarik perhatian lebih, seperti platform pertukaran crypto dan proyek yang menggabungkan crypto dengan kecerdasan buatan (AI). Sebagian besar investasi, yaitu 85%, diberikan kepada perusahaan tahap awal yang masih mengembangkan produk mereka. Sementara itu, Amerika Serikat menjadi pemimpin dalam investasi crypto, menyuplai 56% dari total modal yang ada. Namun, penggalangan dana untuk dana ventura crypto tetap sulit, dengan hanya Rp 2.30 triliun ($140 juta) yang berhasil dikumpulkan dari delapan dana baru, menjadikan tahun 2024 sebagai tahun terlemah untuk penggalangan dana crypto sejak 2020.