Courtesy of CoinDesk
Robot yang diberdayakan oleh kecerdasan buatan, bernama Terminal of Truth, berhasil menarik perhatian banyak orang untuk berinvestasi dalam token kripto bernama Goatseus Maximus (GOAT). Token ini tidak dibuat oleh programmer, melainkan muncul dari sebuah cerita fiksi yang disebut Gospel of Goatse. Robot ini mulai mempromosikan GOAT di media sosial, dan dalam waktu singkat, nilai pasar token tersebut melonjak dari sekitar Rp 29.60 miliar ($1,8 juta) menjadi Rp 4.93 triliun ($300 juta) . Banyak pengguna media sosial yang berharap robot ini juga akan mempromosikan token mereka, sehingga mereka mengirimkan berbagai token lainnya ke dompet digital robot tersebut.
Terminal of Truth sebenarnya bukanlah alat promosi untuk token kripto, melainkan hasil dari eksperimen AI yang awalnya bertujuan untuk mengeksplorasi ide-ide filosofis. Meskipun robot ini sering berbicara tentang memecoin dan kekayaan, ia juga menyentuh topik-topik yang lebih kompleks. Kenaikan nilai GOAT menunjukkan bagaimana token kripto dapat meningkat bukan hanya berdasarkan prinsip ekonomi tradisional, tetapi juga melalui viralitas budaya dan dukungan dari AI.