Courtesy of Reuters
Naspers, sebuah perusahaan teknologi asal Afrika Selatan, melaporkan peningkatan 74% dalam pendapatan inti mereka selama enam bulan yang berakhir pada 30 September. Pendapatan inti ini mencapai Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) , naik dari Rp 14.24 triliun ($866 juta) pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pesat dan peningkatan keuntungan dari bisnis e-commerce mereka, serta kontribusi dari perusahaan teknologi China, Tencent. Selain itu, anak perusahaan Naspers yang berbasis di Belanda, Prosus NV, juga melaporkan pendapatan inti sebesar Rp 57.56 triliun ($3,5 miliar) , meningkat dari Rp 32.89 triliun ($2 miliar) .
Baca juga: BDL mengatakan tawaran Prosus untuk Just Eat Takeaway tidak adil bagi pemegang saham minoritas.
Pendapatan grup Naspers secara keseluruhan naik 23% menjadi Rp 55.91 triliun ($3,4 miliar) , dan mereka berhasil membalikkan kerugian menjadi keuntungan sebesar Rp 592.02 miliar ($36 juta) . Bisnis e-commerce mereka menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan mencapai Rp 54.27 triliun ($3,3 miliar) dan keuntungan yang disesuaikan meningkat menjadi Rp 2.78 triliun ($169 juta) , setelah sebelumnya mengalami kerugian. Ini menunjukkan bahwa Naspers semakin sukses dalam mengembangkan bisnis online mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan oleh Naspers mengenai pendapatan mereka?A
Naspers melaporkan lonjakan 74% dalam pendapatan inti mereka untuk setengah tahun.Q
Bagaimana kontribusi Tencent terhadap Naspers?A
Kontribusi Tencent sangat penting dalam meningkatkan pendapatan dan keuntungan Naspers.Q
Apa yang terjadi dengan pendapatan e-commerce Naspers?A
Pendapatan e-commerce Naspers tumbuh sebesar 24% menjadi $3,3 miliar.Q
Siapa yang mengelola bisnis internasional Naspers?A
Prosus NV mengelola bisnis internasional Naspers.Q
Apa yang terjadi dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Naspers?A
EBIT Naspers beralih dari kerugian menjadi keuntungan sebesar $36 juta.