Courtesy of Reuters
Philip R. Lane, kepala ekonom Bank Sentral Eropa (ECB), menyatakan bahwa keputusan kebijakan moneter di masa depan sebaiknya didasarkan pada risiko yang akan datang, bukan hanya data ekonomi terbaru. Dalam wawancara, Lane menjelaskan bahwa meskipun tingkat inflasi di zona euro telah mendekati target 2%, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama inflasi di sektor layanan yang perlu melambat lebih lanjut. Data terbaru menunjukkan inflasi di zona euro meningkat menjadi 2,3% pada bulan November, yang lebih tinggi dari bulan Oktober.
Lane juga menambahkan bahwa ECB telah melakukan pemotongan suku bunga tiga kali tahun ini dan investor mengharapkan akan ada lebih banyak pemotongan suku bunga di pertemuan mendatang. Dia menekankan pentingnya untuk tetap waspada terhadap tantangan baru yang dapat mempengaruhi inflasi, dan bahwa ECB perlu berfokus pada menjaga inflasi tetap stabil di angka 2% dalam jangka panjang.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang diwawancarai dalam artikel ini?A
Philip R. Lane, Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa, diwawancarai dalam artikel ini.Q
Apa yang disarankan oleh Philip R. Lane mengenai kebijakan moneter?A
Philip R. Lane menyarankan agar kebijakan moneter harus didasarkan pada risiko yang akan datang, bukan hanya data ekonomi terbaru.Q
Apa yang ditunjukkan oleh data Eurostat tentang inflasi di zona euro?A
Data Eurostat menunjukkan bahwa inflasi di zona euro meningkat menjadi 2,3% pada bulan November.Q
Mengapa ECB melakukan pemotongan suku bunga?A
ECB melakukan pemotongan suku bunga untuk merespons tantangan inflasi dan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.Q
Apa yang menjadi tantangan baru setelah proses disinflasi selesai?A
Tantangan baru setelah proses disinflasi selesai adalah menjaga inflasi tetap pada level 2% secara berkelanjutan.