Insiden Nyaris Tabrakan Satelit Starlink dan Roket China Soroti Risiko Koordinasi
Courtesy of CNBCIndonesia

Insiden Nyaris Tabrakan Satelit Starlink dan Roket China Soroti Risiko Koordinasi

Mengungkap insiden nyaris tabrakan satelit yang mencerminkan pentingnya koordinasi antaroperator satelit untuk meningkatkan keselamatan operasi di orbit Bumi yang semakin padat.

15 Des 2025, 15.15 WIB
292 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Insiden nyaris tabrakan menunjukkan pentingnya koordinasi antar operator satelit.
  • Jumlah satelit aktif di orbit Bumi meningkat pesat, menciptakan risiko keselamatan.
  • Perusahaan peluncuran perlu memperkuat kerja sama untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Jiuquan, China - Pada Selasa, 9 Desember 2025, roket Kinetica 1 milik CAS Space asal China meluncurkan sembilan satelit dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan. Salah satu satelit yang dibawa dilaporkan melintas sangat dekat, hanya sekitar 200 meter, dari satelit Starlink-6079 milik SpaceX yang berada di orbit 560 kilometer di atas Bumi.
Michael Nicolls, Wakil Presiden Teknik Starlink SpaceX, menyatakan insiden ini terjadi karena minimnya koordinasi dan komunikasi antaroperator satelit saat menentukan lintasan satelit di orbit. SpaceX menilai tidak ada upaya pemberitahuan sebelumnya, sehingga meningkatkan risiko tabrakan antar satelit.
CAS Space menanggapi dengan mengatakan mereka telah menjalankan sistem pemantauan berbasis darat untuk mencegah tabrakan dan akan menyelidiki insiden ini lebih lanjut. Mereka juga menekankan bahwa insiden tersebut terjadi hampir 48 jam setelah pemisahan muatan, ketika misi peluncuran secara teknis sudah selesai.
Jumlah satelit aktif di orbit Bumi meningkat drastis dari sekitar 3.400 unit pada 2020 menjadi sekitar 13.000 pada 2025, dengan SpaceX menjadi pemain utama dengan hampir 9.300 satelit Starlink yang beroperasi. Lonjakan ini menyebabkan peningkatan risiko tabrakan yang dapat mengakibatkan efek domino berupa puing antariksa.
Para ahli mengingatkan bahwa satu tabrakan saja bisa memicu Sindrom Kessler, yaitu ledakan puing antariksa yang menyebabkan orbit tertentu menjadi sangat berbahaya untuk dilalui atau digunakan, sehingga mengancam keberlangsungan layanan satelit dan operasi luar angkasa di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251215131649-37-694263/starlink-hampir-ditabrak-china-dampaknya-mengerikan

Analisis Ahli

Michael Nicolls
"Kurangnya koordinasi antaroperator satelit memperbesar risiko tabrakan di orbit dan harus segera diatasi dengan standar global."
Ahli antariksa independen
"Keterbukaan data lintasan dan kerjasama global akan menjadi kunci untuk mencegah bencana ruang angkasa di masa depan."

Analisis Kami

"Situasi ini sangat mengkhawatirkan karena kurangnya transparansi dan komunikasi antaroperator satelit melemahkan upaya menjaga keselamatan di orbit yang semakin padat. Tanpa regulasi internasional yang lebih ketat dan teknologi bersama untuk manajemen lalu lintas satelit, potensi kecelakaan ruang angkasa akan terus meningkat dan bisa merusak infrastruktur penting di orbit rendah Bumi."

Prediksi Kami

Jika koordinasi antaroperator satelit tidak segera diperbaiki dan dibentuk sistem berbagi data lintasan yang efektif, risiko tabrakan antar satelit akan meningkat dan dapat menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem antariksa serta gangguan layanan satelit global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi antara satelit Starlink dan roket Kinetica 1?
A
Insiden tersebut melibatkan hampir tabrakan antara satelit Starlink-6079 dan salah satu satelit yang diluncurkan oleh roket Kinetica 1, yang hanya berjarak sekitar 200 meter.
Q
Mengapa insiden ini menjadi perhatian bagi SpaceX?
A
SpaceX menilai insiden ini terjadi akibat minimnya koordinasi antaroperator satelit, yang meningkatkan risiko keselamatan operasi di luar angkasa.
Q
Apa yang dilakukan CAS Space terkait insiden tersebut?
A
CAS Space menyatakan bahwa mereka akan melakukan penelusuran lebih lanjut dan berkoordinasi dengan operator satelit terkait.
Q
Bagaimana jumlah satelit aktif di orbit Bumi berubah dalam beberapa tahun terakhir?
A
Jumlah satelit aktif melonjak dari kurang dari 3.400 unit pada 2020 menjadi sekitar 13.000 unit pada 2025, menunjukkan kepadatan orbit yang semakin mengkhawatirkan.
Q
Apa risiko yang ditimbulkan dari kurangnya koordinasi antaroperator satelit?
A
Kurangnya koordinasi dapat menyebabkan tabrakan yang dapat memicu efek berantai puing antariksa, mengancam operasi satelit di orbit tertentu.