5 Pola Kunci Organisasi yang Berhasil Transformasi AI di Tempat Kerja
Courtesy of Forbes

5 Pola Kunci Organisasi yang Berhasil Transformasi AI di Tempat Kerja

Menjelaskan mengapa sebagian besar perusahaan gagal memanfaatkan AI secara optimal dan mengidentifikasi lima perilaku organisasi yang membedakan sedikit perusahaan yang berhasil melakukan transformasi AI secara nyata.

10 Des 2025, 21.36 WIB
121 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Transformasi AI membutuhkan pendekatan yang terencana dan berkelanjutan.
  • Pendidikan dan pelatihan karyawan sangat penting untuk mengurangi ketakutan dan meningkatkan adopsi AI.
  • Integrasi AI ke dalam alur kerja sehari-hari akan menghasilkan dampak yang lebih signifikan dibandingkan dengan proyek yang terpisah.
Global, Tidak spesifik - Setelah tiga tahun AI digunakan secara luas di berbagai perusahaan, banyak organisasi masih mengalami kegagalan dalam menghasilkan nilai nyata dari teknologi ini. Riset terbaru dari Google Workspace dan studi lain menunjukkan hanya 3 persen perusahaan yang sukses mengubah AI menjadi bagian utama dari cara kerja mereka sehari-hari.
Mayoritas perusahaan masih dalam tahap percobaan atau pilot, dan tidak mengintegrasikan AI secara menyeluruh ke dalam proses bisnis. Hal ini menyebabkan kegagalan dalam mencapai hasil yang diharapkan seperti peningkatan produktivitas dan pengembalian investasi (ROI) yang jelas. Banyak karyawan juga merasa kurang didukung dalam menggunakan AI secara efisien.
Penelitian mengidentifikasi adanya kesenjangan besar antara pandangan manajemen dan pengalaman karyawan. Pemimpin percaya AI sudah memberikan nilai penting, sedangkan karyawan merasa mereka tidak cukup mendapat pelatihan, kejelasan, dan dukungan untuk memanfaatkan AI dengan baik dalam pekerjaan mereka.
Ada lima perilaku organisasi yang menjadi kunci keberhasilan transformasi AI. Ini meliputi memiliki strategi AI yang terus berkembang, memasukkan AI ke dalam budaya kerja sehari-hari dengan pelatihan intensif, mendesain ulang peran dan tugas untuk menggabungkan teknologi dan manusia secara optimal, menyebarkan penggunaan AI secara horizontal melalui advokat internal, dan memilih alat AI yang terintegrasi dengan proses kerja yang sudah ada.
Organisasi yang menerapkan lima pola ini melaporkan inovasi lebih tinggi, kreativitas yang lebih baik, proses pengembangan yang lebih cepat, dan pekerjaan yang lebih bermakna bagi karyawan. Transformasi AI bukan hanya soal perangkat lunak, tapi tentang keputusan kepemimpinan dan sistem organisasi yang mendukung perubahan tersebut.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/niritcohen/2025/12/10/5-things-companies-winning-with-enterprise-ai-get-right/

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Keberhasilan AI di perusahaan bergantung pada integrasi antara teknologi dan proses bisnis yang berkelanjutan, bukan hanya sekadar implementasi alat baru."
Fei-Fei Li
"AI harus dipandang sebagai augmentasi manusia, bukan pengganti; budaya belajar dan adaptasi menjadi kunci dalam memaksimalkan nilai AI."
Erik Brynjolfsson
"Transformasi AI yang sukses membutuhkan kombinasi keputusan manajerial yang tepat dan perombakan mendasar dalam alur kerja dan struktur organisasi."

Analisis Kami

"Banyak perusahaan terjebak pada pendekatan ad hoc dan gagal membangun ekosistem organisasi yang mendukung transformasi AI berkelanjutan. Jika pimpinan fokus hanya pada teknologi tanpa memahami pentingnya budaya dan peran manusia, manfaat AI akan sulit maksimal dan inovasi akan terhambat."

Prediksi Kami

Organisasi yang tidak memperkuat fondasi budaya, kepemimpinan, dan alur kerja untuk AI akan terus tertinggal, sementara yang beradaptasi dengan pola sukses akan memimpin inovasi dan produktivitas di era AI.

Pertanyaan Terkait

Q
Mengapa banyak inisiatif AI di perusahaan tidak mencapai nilai terukur?
A
Banyak inisiatif AI tidak mencapai nilai terukur karena kesenjangan antara antusiasme dan pelaksanaan serta dukungan struktural yang kurang dalam organisasi.
Q
Apa yang ditemukan dalam studi Google Workspace tentang transformasi AI?
A
Studi Google Workspace menemukan bahwa hanya 3 persen organisasi yang benar-benar mengubah cara kerja mereka dengan AI.
Q
Apa yang membedakan organisasi yang berhasil dalam transformasi AI?
A
Organisasi yang berhasil dalam transformasi AI memiliki strategi berkelanjutan dan mengintegrasikan AI ke dalam norma kerja sehari-hari.
Q
Bagaimana pendekatan organisasi teratas terhadap integrasi AI dalam alur kerja?
A
Organisasi teratas mengambil waktu untuk mendefinisikan tugas yang harus diautomasi dan bagaimana hal itu terintegrasi dengan pekerjaan manusia.
Q
Apa saja perilaku penting yang perlu diperhatikan untuk sukses dalam penerapan AI?
A
Perilaku penting termasuk menganggap AI sebagai proses berkelanjutan, investasi dalam pelatihan, dan penyebaran alat yang sesuai dengan alur kerja yang ada.