
Courtesy of Forbes
Mengintegrasikan Keberlanjutan Karbon dalam Ketahanan Sistem Fintech Modern
Mengedukasi tentang pentingnya mengintegrasikan keberlanjutan karbon dalam arsitektur ketahanan fintech supaya dapat mengurangi biaya, risiko reputasi, dan dampak lingkungan sambil tetap menjaga operasional yang tahan banting dan aman.
08 Des 2025, 19.15 WIB
247 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Resiliensi dalam fintech harus diimbangi dengan kesadaran lingkungan.
- Pengukuran emisi karbon dalam praktik resiliensi menjadi semakin penting untuk kepatuhan regulasi.
- Perusahaan fintech perlu mengadopsi teknologi yang mengoptimalkan keberlanjutan dan biaya operasional.
global, global - Industri fintech saat ini mengandalkan sistem yang tahan banting dan beroperasi terus-menerus sepanjang waktu karena kebutuhan transaksi real-time, perdagangan, dan pemantauan keamanan. Namun, di balik kehandalan ini, ada dampak lingkungan tersembunyi yang berasal dari penggunaan daya besar oleh pusat data dan komputasi AI.
Model-model AI terbaru, khususnya yang berbasis transformer, memerlukan energi besar dalam proses pelatihannya dan mengemisikan karbon setara dengan lima mobil selama masa pakainya. Selain itu, pengujian kerentanan dan simulasi bencana yang dilakukan berkala juga meningkatkan konsumsi energi yang signifikan dalam jumlah tak terukur.
Berbagai lembaga dan studi menunjukkan bahwa perusahaan besar kini harus melaporkan keberlanjutan mereka, dan keamanan siber berbasis AI menjadi prioritas utama. Namun, konsumer energi tinggi dan emisi dari pekerjaan pengujian dan AI membuktikan perlunya perubahan paradigma menuju sistem yang menggabungkan ketahanan dan ekologi.
Solusi yang diusulkan termasuk menjalankan beban kerja saat jaringan listrik memiliki karbon intensitas rendah, menggunakan lingkungan simulasi yang efisien, dan menerapkan dashboard ketahanan yang juga menghitung jejak karbon. Pendekatan ini dapat menurunkan biaya operasional, mematuhi regulasi yang semakin ketat, dan meningkatkan reputasi perusahaan.
Para pemimpin fintech masa depan akan berfokus pada arsitektur yang ramah lingkungan dengan metrik keberlanjutan sebagai bagian dari SLA dan memilih wilayah cloud berdasarkan potensi energi terbarukan. Ini bukan hanya langkah teknis tapi strategi bisnis yang akan mengamankan posisi mereka dalam industri global yang semakin kompetitif dan sadar lingkungan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/08/reducing-the-carbon-footprint-of-ai-and-chaos-engineering-in-fintech/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/08/reducing-the-carbon-footprint-of-ai-and-chaos-engineering-in-fintech/
Analisis Ahli
Anusha Nerella
"Ketahanan fintech harus bertransformasi menjadi ketahanan hijau yang mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi emisi karbon tanpa mengorbankan performa dan keamanan."
ISACA
"AI adalah kunci dalam menghadapi gangguan masa depan, tetapi kita harus sadar akan dampak ekologis yang dihasilkannya."
Analisis Kami
"Ketahanan tanpa memperhatikan dampak karbon adalah pendekatan yang tidak lengkap dan berisiko jangka panjang bagi fintech. Menjadikan keberlanjutan sebagai bagian inti dari rancangan sistem resilien tidak hanya akan menghemat biaya operasional tapi juga meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan kesiapan regulasi."
Prediksi Kami
Di masa mendatang, arsitektur ketahanan fintech akan menggabungkan metrik keberlanjutan sebagai standar baru, dan perusahaan yang mengadopsi sistem yang hemat karbon akan memperoleh keunggulan kompetitif sekaligus mematuhi regulasi yang semakin ketat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa fokus utama Anusha Nerella dalam bidang fintech?A
Anusha Nerella fokus pada sistem keuangan yang aman, tahan banting, dan berkelanjutan untuk pasar global.Q
Mengapa resiliensi menjadi penting dalam sistem keuangan modern?A
Resiliensi menjadi penting karena gangguan teknis dapat menjadi peristiwa pasar yang berdampak besar, terutama dengan sistem yang beroperasi 24/7.Q
Apa dampak emisi karbon dari pelatihan model AI?A
Pelatihan model AI dapat menghasilkan emisi CO2 yang setara dengan emisi dari lima mobil selama seluruh masa hidupnya.Q
Bagaimana perusahaan dapat mengukur dan mengoptimalkan biaya karbon?A
Perusahaan dapat mengukur dan mengoptimalkan biaya karbon dengan memanfaatkan dasbor yang menunjukkan emisi terkait pengujian dan pemulihan.Q
Apa solusi yang diusulkan untuk mencapai resiliensi yang berkelanjutan?A
Solusi termasuk penggunaan pengatur beban kerja yang sadar karbon, pemantauan efisiensi model, dan pemilihan wilayah cloud yang berkelanjutan.


