Ketahanan Adalah Kunci Baru dalam Investasi di Tengah Risiko Perubahan Iklim
Courtesy of Forbes

Ketahanan Adalah Kunci Baru dalam Investasi di Tengah Risiko Perubahan Iklim

Menyampaikan pentingnya memahami dan mengintegrasikan konsep ketahanan (resilience) sebagai prinsip utama dalam investasi dan kebijakan untuk menghadapi perubahan iklim dan risiko sistemik, sekaligus menyoroti perlunya reformasi keuangan agar investasi terhadap ketahanan menjadi prioritas strategis dan menguntungkan secara ekonomi.

01 Des 2025, 15.00 WIB
223 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Resiliensi harus dipandang sebagai prinsip desain untuk menghadapi ketidakpastian.
  • Investasi dalam resiliensi dapat memberikan imbal hasil ekonomi yang signifikan.
  • Keadilan dalam membangun resiliensi sangat penting untuk mencapai hasil yang stabil dan berkelanjutan.
global - Perundingan iklim global seperti COP30 menunjukkan bahwa meskipun ada komitmen dalam beberapa bidang seperti peningkatan dana adaptasi dan perlindungan hutan, banyak negara belum berani membuat komitmen kuat terhadap penghentian bahan bakar fosil dan peta jalan deforestasi yang mengikat. Ketidakpastian politik ini memperburuk kerentanan keuangan dan bisnis di dunia yang semakin dipengaruhi risiko iklim dan kondisi krisis berulang.
Dalam dunia bisnis dan keuangan, paradigma efisiensi yang selama ini dipegang mulai bergeser. Efisiensi tanpa fleksibilitas kini dinilai rapuh karena rentan menghadapi gangguan seperti pandemi, konflik geopolitik, dan bencana iklim. Konsep ketahanan, yang berarti kemampuan untuk hidup, berkembang, dan bertransformasi melalui perubahan dan krisis, kini muncul sebagai tolok ukur baru keberhasilan.
Asuransi tradisional mulai kewalahan menghadapi risiko iklim yang semakin besar dan sistemik, dengan perusahaan asuransi di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Italia, dan Australia mengurangi cakupan atau menaikkan premi. Hal ini berdampak pada pasar properti dan kredit, menjadikan beberapa aset tak lagi dapat diasuransikan dan meningkatkan risiko ekonomi lokal. Oleh karena itu, banyak organisasi mulai berinvestasi langsung dalam infrastruktur adaptif dan model bisnis yang lebih tahan banting.
Laporan dari Systemiq memperlihatkan bahwa investasi dalam ketahanan dapat memberikan pengembalian ekonomi yang tinggi: setiap satu dolar investasi menghasilkan rata-rata empat dolar manfaat. Namun, masih ada ketidakseimbangan besar di mana sebagian besar dana tetap mengalir ke aset yang tidak mempertimbangkan risiko iklim. Meluruskan ini memerlukan reformasi kebijakan, transparansi risiko, dan insentif yang jelas agar investasi ketahanan menjadi prioritas.
Ahli dan peneliti menekankan bahwa ketahanan harus menjadi prinsip yang melekat dalam setiap keputusan investasi, kebijakan fiskal, dan tata kelola perusahaan. Ketahanan bukan hanya soal bertahan dari krisis, tapi juga berkembang dan bertransformasi agar lebih kuat di masa depan. Namun, ketahanan yang tidak adil sosial akan rapuh, sehingga aspek keadilan menjadi kunci agar manfaatnya merata dan berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/feliciajackson/2025/12/01/the-resilience-dividend-how-adaptability-builds-long-term-value/

Analisis Ahli

Albert Norström
"Ketahanan bukan sekadar kembali ke keadaan semula setelah krisis, tapi juga tentang kemampuan bertransformasi dan beradaptasi dengan perubahan untuk menciptakan sistem yang lebih tangguh."
Cibele Queiroz
"Ketahanan yang tidak adil tidak stabil; penting untuk mempertanyakan 'Ketahanan untuk siapa, oleh siapa, dan dengan biaya apa?' untuk mencapai hasil yang benar-benar inklusif."
Guido Schmidt-Traub
"Ketahanan adalah fondasi kemakmuran yang sering diremehkan. Sistem keuangan perlu mengakui nilai nyata dari investasi ketahanan untuk membuka potensi finansial yang besar."
Harald Heubaum
"Tanpa ketahanan sistemik, kita akan terus berpindah dari krisis ke krisis tanpa pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan."

Analisis Kami

"Sistem keuangan global masih terlalu lambat mengadopsi ketahanan sebagai prinsip inti investasi, yang berisiko memperparah kerentanan di tengah ketidakpastian iklim. Tanpa reformasi kebijakan dan insentif yang kuat, perusahaan dan pemerintah terus terjebak dalam siklus risiko yang semakin merugikan dalam jangka panjang."

Prediksi Kami

Ke depan, investasi pada ketahanan akan menjadi standar utama dalam strategi bisnis dan kebijakan publik, memaksa reformasi struktural di sistem keuangan dan mempercepat transisi ke ekonomi yang adaptif dan berkelanjutan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan resiliensi dalam konteks perubahan iklim?
A
Resiliensi dalam konteks perubahan iklim adalah kemampuan untuk hidup dan berkembang meskipun ada perubahan dan krisis, dan bukan hanya kembali ke keadaan semula.
Q
Mengapa investasi dalam resiliensi dianggap penting?
A
Investasi dalam resiliensi dianggap penting karena dapat menghindari kerugian langsung, menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang lebih luas.
Q
Apa yang terjadi pada model asuransi tradisional akibat perubahan iklim?
A
Model asuransi tradisional mengalami tekanan karena perubahan iklim, dengan angka kerugian yang meningkat dan banyak perusahaan asuransi menarik diri dari pasar tertentu.
Q
Bagaimana perusahaan dapat membangun resiliensi dalam operasi mereka?
A
Perusahaan dapat membangun resiliensi dengan investasi dalam rantai pasokan yang terdiversifikasi, model sumber daya sirkular, dan infrastruktur adaptif.
Q
Apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan dalam investasi resiliensi?
A
Untuk memperbaiki ketidakseimbangan dalam investasi resiliensi, diperlukan penetapan harga risiko yang lebih baik, pengungkapan yang lebih transparan, dan insentif yang jelas untuk investasi yang memperkuat resiliensi.