
Courtesy of Forbes
Menggunakan AI dengan Bijak untuk Meningkatkan Ketahanan Organisasi Saat Krisis
Artikel ini bertujuan menjelaskan pentingnya penggunaan AI secara bertanggung jawab dalam meningkatkan ketahanan organisasi selama krisis, menekankan perlunya transparansi, pengawasan manusia, dan penerapan AI yang aman agar membangun kepercayaan dan efektivitas.
19 Nov 2025, 01.30 WIB
285 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan harus diterapkan dengan transparansi dan pengawasan manusia untuk membangun kepercayaan.
- Pendekatan yang tepat dalam penggunaan AI dapat mempercepat pengambilan keputusan selama krisis.
- Model AI yang dibangun untuk tujuan tertentu dapat meningkatkan kemampuan organisasi dalam menangani situasi kritis.
Ketahanan organisasi adalah kemampuan untuk mempersiapkan, merespons, dan pulih dari gangguan seperti serangan siber, bencana alam, atau kerusakan sistem. Dalam situasi kritis, keputusan harus dibuat dengan cepat dan akurat menggunakan informasi yang dapat dipercaya. Kecerdasan buatan (AI) pun menawarkan banyak kemungkinan untuk memperkuat ketahanan tersebut, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan transparan.
Penggunaan AI secara sembarangan bisa mengakibatkan kebingungan dan risiko baru, sehingga penting bahwa AI dirancang khusus untuk tujuan ketahanan dengan model yang sesuai dan memiliki kemampuan memproses data secara real-time dengan konteks yang tepat. AI generik seperti LLM biasa tidak cocok untuk situasi krisis karena mereka mudah membuat kesalahan dan memberi informasi yang terlalu umum.
Pendekatan yang harus diambil adalah penggunaan AI yang terstandarisasi, dikelola dengan sistem keamanan yang ketat, dan difokuskan untuk menghasilkan hasil yang nyata dan dapat diandalkan. AI tidak menggantikan proses dan keputusan manusia, melainkan memperkuat dan mempercepat analisis yang dilakukan oleh para ahli yang tetap berada dalam kendali penuh atas keputusan akhir.
Transparansi merupakan kunci untuk membangun kepercayaan saat menggunakan AI, termasuk penjelasan mengenai cara AI bekerja, data yang digunakan, dan yang tidak disentuh oleh AI. Data pelanggan harus tetap aman dan tidak digunakan untuk melatih model AI tanpa izin, untuk menjaga kepatuhan dan kepercayaan pengguna.
Pengalaman dari adopsi teknologi cloud menunjukkan bahwa teknologi baru bisa menjadi andalan jika diperkenalkan dengan cara yang bertahap, jelas, dan dengan pengelolaan risiko yang baik. Hal yang sama berlaku untuk AI, di mana kesuksesan bukan ditentukan oleh kecepatan adopsi, tetapi oleh bagaimana AI digunakan secara bertanggung jawab dengan keseimbangan inovasi dan pengawasan manusia.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/18/ai-for-resilience-how-to-turn-intelligence-into-trustworthy-action/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/18/ai-for-resilience-how-to-turn-intelligence-into-trustworthy-action/
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Adopsi AI harus selalu memperhatikan dampak sosial dan etika, terutama dalam situasi kritis karena kesalahan AI dapat berakibat fatal."
Fei-Fei Li
"AI yang efektif adalah AI yang dikembangkan dengan pemahaman mendalam terhadap konteks spesifiknya, memastikan manusia tetap memiliki kendali penuh."
Analisis Kami
"AI memang menjadi alat penting dalam mempercepat pengambilan keputusan selama krisis, tetapi kepekaan terhadap konteks dan menjaga peran manusia dalam pengambilan keputusan adalah kunci agar AI tidak menjadi sumber risiko baru. Pendekatan yang terlalu terburu-buru dalam mengadopsi AI dapat merusak kepercayaan yang telah dibangun dengan susah payah, sehingga integrasi AI harus selalu didasari oleh etika dan transparansi."
Prediksi Kami
Di masa depan, organisasi yang berhasil dalam menghadapi krisis akan menjadi mereka yang menggunakan AI secara bertanggung jawab dan transparan, menggabungkan inovasi dengan pengawasan manusia yang kuat serta kebijakan keamanan data yang ketat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan resiliensi dalam konteks organisasi?A
Resiliensi dalam konteks organisasi adalah bagaimana organisasi mempersiapkan, merespons, dan pulih dari gangguan, seperti serangan siber atau bencana alam.Q
Mengapa kepercayaan penting dalam penggunaan kecerdasan buatan?A
Kepercayaan penting dalam penggunaan kecerdasan buatan karena keputusan yang diambil pada saat krisis harus cepat, akurat, dan berdasarkan informasi yang dapat dipercaya.Q
Bagaimana AI dapat meningkatkan kinerja resiliensi?A
AI dapat meningkatkan kinerja resiliensi dengan memproses informasi risiko secara lebih cepat dan efektif, membantu analisis data dalam situasi krisis.Q
Apa yang menjadi tantangan dalam penggunaan AI selama krisis?A
Tantangan dalam penggunaan AI selama krisis termasuk risiko kebingungan dan kehilangan kepercayaan jika AI tidak dirancang dengan baik atau tidak dikelola dengan hati-hati.Q
Mengapa Everbridge tidak menggunakan data pelanggan untuk melatih model AI?A
Everbridge tidak menggunakan data pelanggan untuk melatih model AI untuk menjaga privasi dan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintahan yang berlaku.