Penghijauan Besar-besaran China Picu Ketidakseimbangan Distribusi Air Tawar
Courtesy of CNBCIndonesia

Penghijauan Besar-besaran China Picu Ketidakseimbangan Distribusi Air Tawar

Menerangkan bagaimana program penghijauan besar-besaran China mempengaruhi distribusi air tawar dan ketersediaan air di berbagai wilayah, serta mengingatkan ketidakseimbangan hasil yang mungkin berdampak pada keberlanjutan sumber daya air di negara tersebut.

08 Des 2025, 08.45 WIB
381 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penghijauan di China telah meningkatkan tutupan hutan secara signifikan.
  • Perubahan penggunaan lahan dan penghijauan mempengaruhi ketersediaan air di berbagai wilayah.
  • Inisiatif penghijauan dapat memiliki dampak positif dan negatif pada siklus air lokal.
Jakarta, Indonesia - China melakukan berbagai program penghijauan mulai dari tahun 1978 untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan meningkatkan tutupan hutan. Program seperti Great Green Wall, Grain for Green, serta Natural Forest Protection berfokus pada penanaman pohon dan mengubah lahan pertanian menjadi kawasan hijau.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meski penghijauan berhasil meningkatkan tutupan vegetasi, hal ini membawa dampak yang tidak merata terhadap distribusi air tawar di wilayah China. Beberapa daerah mengalami penurunan ketersediaan air akibat perubahan siklus air yang dipicu oleh peningkatan evapotranspirasi.
Wilayah monsun timur dan kering barat laut China, meliputi 74% dari daratan negara ini, justru mengalami berkurangnya pasokan air meskipun ada perluasan hutan dan padang rumput. Sementara itu, Dataran Tinggi Tibet malah mendapat peningkatan ketersediaan air karena evapotranspirasi yang naik seiring pemulihan ekosistem.
Studi ini juga menyoroti bahwa angin dapat memindahkan uap air dalam jarak hingga 7.000 kilometer, menyebabkan pola distribusi air menjadi tidak merata. Kondisi ini berdampak pada ketidakseimbangan air terutama di wilayah dengan populasi dan lahan luas tapi pasokan air yang terbatas.
Pemerintah China sudah berusaha mengatasi masalah ini, namun jika redistribusi air akibat penghijauan tidak direncanakan dengan matang, potensi kegagalan dan krisis air semakin besar. Ini menjadi peringatan penting bagi pengelolaan lingkungan dan sumber daya air di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251208083436-37-691938/china-tanam-pohon-saking-banyaknya-seluruh-negara-berubah-total

Analisis Ahli

Arie Staal
"Penghijauan masif telah mengaktifkan kembali siklus air di beberapa wilayah, namun menyebabkan lebih banyak air hilang ke atmosfer di area lain, sehingga tidak ada manfaat merata untuk seluruh China."

Analisis Kami

"Meskipun penghijauan merupakan langkah penting untuk mengatasi kerusakan lingkungan, konsekuensi ekologis seperti perubahan distribusi air harus menjadi perhatian utama agar tidak menimbulkan masalah baru yang serius. Pendekatan yang lebih terintegrasi antara penghijauan dan pengelolaan sumber daya air akan sangat krusial untuk keberlanjutan di masa depan."

Prediksi Kami

Jika redistribusi air akibat penghijauan tidak diperhitungkan secara menyeluruh, China akan menghadapi krisis air yang lebih parah di wilayah utama pembangunan dan pertanian, yang dapat menimbulkan masalah sosial dan ekonomi serius.