Courtesy of CoinDesk
Kontrak berjangka bitcoin (BTC) yang menggunakan margin tunai semakin populer, dengan jumlah kontrak terbuka mencapai rekor tertinggi 384.000 BTC, setara dengan Rp 419.35 triliun ($25,5 miliar) . Ini melampaui angka tertinggi sebelumnya pada November 2022. Kontrak berjangka yang menggunakan margin tunai ini lebih stabil karena menggunakan stablecoin atau dolar sebagai jaminan, sehingga lebih sedikit terpengaruh oleh likuidasi paksa dan volatilitas. Dalam dua tahun terakhir, minat terbuka untuk kontrak berjangka yang menggunakan margin tunai terus meningkat, sementara yang menggunakan margin kripto justru menurun.
CME (Chicago Mercantile Exchange) kini menjadi pemimpin dalam segmen margin tunai, menguasai lebih dari 30% pangsa pasar dan mengalahkan Binance. Hal ini menunjukkan meningkatnya aktivitas institusional di pasar derivatif, di mana investor cerdas mungkin menggunakan kontrak berjangka CME untuk melindungi investasi mereka atau melakukan perdagangan yang netral. Kenaikan ini juga dipicu oleh harapan peluncuran ETF berbasis spot di AS yang dimulai pada Januari 2023.