Courtesy of CoinDesk
Futures yang dilacak oleh Bitcoin (BTC) mencapai rekor tinggi dalam hal open interest (OI) pada hari Selasa, saat harga Bitcoin melewati Rp 1.17 miliar ($71,000) untuk pertama kalinya sejak Juni. Open interest ini menunjukkan adanya minat yang kuat dari para trader, dengan total lebih dari 20,000 BTC, senilai sekitar Rp 41.11 triliun ($2.5 miliar) . Tingginya open interest dapat mengakibatkan volatilitas yang lebih besar, terutama saat kontrak mendekati tanggal kedaluwarsa. Para trader percaya bahwa momentum positif ini akan berlanjut, dan banyak yang mengharapkan kenaikan harga Bitcoin dalam waktu dekat.
Sementara itu, ada perbedaan antara inflow ETF Bitcoin yang meningkat dan open interest di CME yang tidak meningkat secara signifikan. Beberapa analis berpendapat bahwa banyak inflow ETF bersifat "long" atau positif, sementara yang lain percaya bahwa strategi basis trade mulai meningkat. Misalnya, Universitas Emory baru-baru ini membeli Bitcoin ETF, menandakan minat yang lebih besar dari institusi. Namun, ada juga pandangan berlawanan yang menekankan bahwa ada peningkatan dalam posisi short di CME, yang menunjukkan bahwa basis trade mungkin masih berlangsung. Dengan dinamika ini, pasar Bitcoin bisa menjadi lebih menarik untuk diikuti oleh para investor muda.